Menuju konten utama

May Day di Makassar: Buruh dan Ojol Serukan Tolak RUU TNI-Polri

Massa aksi dalam peringatan Hari Buruh Internasional di Makassar serukan penolakan terhadap RUU Polri dan UU TNI.

May Day di Makassar: Buruh dan Ojol Serukan Tolak RUU TNI-Polri
May Day di Makassar. foto/Makassarnews.id/Takdirginsul 17

tirto.id - Ribuan massa buruh dan pengemudi ojek online (ojol) memadati kawasan Fly Over Jalan APPettarani, Kota Makassar, pada peringatan Hari Buruh Internasional (May Day), Kamis (1/5/2025). Aksi ini menjadi panggung kritik terhadap pemerintah dan parlemen, terutama terkait pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Polri dan UU TNI.

Sekitar pukul 13.45 WITA, massa yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Nusantara (KSN) bergerak menggunakan truk kontainer yang dimodifikasi sebagai panggung orasi. Dalam aksi ini, mereka menyampaikan sejumlah tuntutan, mulai dari isu ketenagakerjaan hingga perlawanan terhadap dominasi oligarki.

“RUU ini ancaman bagi demokrasi! Kami di sini bukan hanya memperjuangkan hak buruh, tapi juga hak seluruh rakyat untuk bersuara,” teriak salah satu orator dari atas kendaraan.

Peserta aksi dengan tegas menolak pembahasan RUU Polri dan mendesak pencabutan UU TNI. Mereka menilai kedua rancangan undang-undang itu berpotensi membatasi kebebasan sipil dan membungkam suara rakyat.

Di luar isu politik, massa juga menuntut keadilan dalam sektor ketenagakerjaan. Mereka mendesak pengesahan undang-undang ketenagakerjaan yang berpihak pada pekerja serta menolak maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal.

“Sejak Indonesia merdeka, kami belum merasakan keadilan sosial. Pejabat hanya sibuk mengurus kepentingannya sendiri,” seru orator lainnya.

Dalam orasi yang membakar semangat, massa juga menyuarakan kritik tajam terhadap kekuasaan ekonomi yang dianggap dikendalikan segelintir elite.

May Day di Makassar

May Day di Makassar. foto/Makassarnews.id/Takdirginsul 17

"Indonesia darurat oligarki. Hari ini kita lawan bersama!" teriak peserta aksi.

Untuk mengantisipasi potensi gangguan, Polda Sulsel mengerahkan 5.300 personel gabungan dari berbagai instansi. Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, menjelaskan bahwa personel terdiri dari 1.250 dari Satgas Polda, 2.856 jajaran Polres, 649 TNI, serta 545 dari instansi lain.

“Kami siapkan pengamanan secara preventif dan humanis. Harapannya aksi ini bisa berlangsung damai dan tertib,” jelasnya.

Baca juga artikel terkait HARI BURUH atau tulisan lainnya dari Makassarnewsid

tirto.id - Politik
Reporter: Makassarnewsid
Penulis: Makassarnewsid
Editor: Rina Nurjanah