Menuju konten utama

Materi IPA Kelas 7 SMP Semester 2 Klasifikasi Makhluk Hidup

Rangkuman materi IPA Kelas 7 Semester 2 bab Klasifikasi Makhluk Hidup. Berikut selengkapnya.

Materi IPA Kelas 7 SMP Semester 2 Klasifikasi Makhluk Hidup
ilustrasi Belajar Sacara Daring. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Rangkuman materi IPA Kelas 7 Semester 2 kali ini membahas bab Klasifikasi Makhluk Hidup.

Klasifikasi atau pengelompokan membuat hidup lebih mudah setiap orang termasuk ilmuwan.

Kegiatan klasifikasi juga bertujuan membuat objek kajian menjadi lebih sederhana sehingga klasifikasi makhluk hidup dapat mempermudah analisis dan proses pembelajaran terkait keanekaragaman hayati.

Dilansir dari E-Modul IPA Kelas 7, untuk menyusun klasifikasi yang lebih mudah para ilmuwan menggunakan sebuah model yang disebut kunci klasifikasi.

Terdapat beberapa jenis kunci klasifikasi, di antaranya kunci percabangan, kunci dikotomi, kunci format tabel, dan kunci melingkar. Berikut selengkapnya.

Klasifikasi Makhluk Hidup Lima Kingdom

Terdapat berbagai klasifikasi makhluk hidup. Namun, klasifikasi yang umum digunakan saat ini adalah klasifikasi lima kingdom.

Dilansir dari E-Modul IPA Kelas 7, klasifikasi lima kingdom makhluk hidup meliputi kingdom Monera, Protista, Fungi, Plantae, Animalia.

Berikut penjelasan dari lima kingdom tersebut:

1. Kingdom Monera

Kingdom Monera merupakan makhluk hidup yang tak dapat dilihat dengan mata telanjang. Bakteri dan alga biru termasuk dalam klasifikasi kingdom Monera. Kingdom Monera beranggotakan organisme yang bersifat prokariotik (tidak memiliki membran inti sel).

Ada berbagai bentuk dari sel Monera, seperti berbentuk bulat, batang, atau spiral. Karakteristik umum kingdom Monera, antara lain:

1) Prokariotik

2) Tidak memiliki organel

3) Mikroskopis

4) Uniseluler/ multiseluler

5) Memiliki dinding sel

6) Memiliki DNA sirkuler

7) Kosmopolit (dapat ditemukan dimana saja)

8) Reproduksi secara vegetatif (membelah diri atau fragmentasi)

2. Kingdom Protista

Kingdom Protista merupakan kelompok makhluk hidup eukariotik (sudah memiliki membran inti sel). Namun, memiliki jaringan yang sederhana dan tidak memiliki organ.

Sel penyusun tubuh dari Protista mirip dengan hewan dan tumbuhan tergantung pada jenis organismenya. Tubuh Protista memiliki ukuran tubuh yang bervariasi. Mulai dari ukuran mikroskopis hingga yang terlihat jelas oleh mata.

Terdapat tiga kelompok Protista, yakni Protista mirip hewan (protozoa), Protista mirip tumbuhan (alga/ganggang) dan Protista mirip jamur.

Protista mirip hewan (protozoa) tersusun atas atas satu sel (uniseluler) contohnya Plasmodium, Amoeba proteus, Trypanosoma gambiense dan Paramaecium caudatum.

Protista mirip tumbuhan (alga/ ganggang), bentuknya menyerupai tumbuhan, namun tidak memiliki organ akar, batang dan daun. Protista mirip jamur memiliki dinding sel dan bersifat heterotrof dengan cara menguraikan atau menelan zat makanan.

3. Kingdom Fungi

Kingdom Fungi atau jamur mirip dengan tumbuhan. Namun, jamur tidak dapat melakukan fotosintesis. Selain itu, struktur tubuh jamur ada yang uniseluler, berupa benang dan memiliki bentuk tertentu yang dapat dilihat oleh mata.

Cara hidup jamur dengan menguraikan senyawa organik menjadi anorganik. Selain itu, beberapa jamur hidup parasit pada organisme lainnya. Ciri utama kingdom Fungi, antara lain:

-Memiliki ciri eukariotik

-Sel berupa hifa (benang)

-Dinding sel terbuat dari kitin

-Tidak memiliki kloroplas

-Dapat menghasilkan spora untuk perkembangbiakan

4. Kingdom Plantae

Kingdom Plantae atau umum dikenal dengan nama tumbuhan memiliki peran sebagai produsen. Kingdom satu ini mampu melakukan fotosintesis dan menyediakan makanan bagi organisme lainnya.

Makhluk hidup yang termasuk dalam kingdom Plantae mempunyai karakteristik eukariotik, berdinding sel, memiliki kloroplas, jaringan berdiferensiasi menjadi organ akar, batang dan daun.

5. Kingdom Animalia

Kingdom Animalia atau hewan dapat dikatakan sebagai makhluk hidup yang paling mudah dikenali karena bergerak dengan jelas.

Makhluk hidup yang termasuk dalam kingdom Animalia memiliki karakteristik eukariotik, tidak memiliki dinding sel, multiseluler, heterotrof dan secara umum dapat berpindah tempat dengan jelas.

Beberapa ahli terkadang mengelompokkan hewan ke dalam dua kelompok besar, yakni invertebrata dan vertebrata.

Invertebrata merupakan golongan hewan yang tidak memiliki tulang belakang, contohnya cacing, kerang dan cumi. Sementara itu, vertebrata adalah golongan hewan yang memiliki ruas tulang belakang, contohnya ikan, katak, ular, burung dan sapi.

Ciri-Ciri Makhluk Hidup

Makhluk hidup tentunya memiliki karakteristik hidup yang salah satunya berupa tanggapan rangsang dan bergerak.

Berbeda dengan tanah dan batu yang merupakan benda mati, makhluk hidup akan memberikan tanggapan tertentu saat disentuh atau digerakkan dan mampu bergerak.

Penentuan makhluk hidup dapat diamati dari ciri-ciri atau karakteristiknya. Karakteristik makhluk hidup ada yang dapat dengan mudah diamati dan ada yang memerlukan pengamatan secara mendetail.

Mengutip dari E-Modul IPA Kelas 7, berikut karakteristik umum dari makhluk hidup:

1. Memiliki Kemampuan untuk Bergerak

Makhluk hidup memiliki kemampuan untuk bergerak dan biasanya gerakan hewan lebih mudah diamati. Berbeda dengan tumbuhan yang bergerak secara lambat dan sulit untuk diamati secara langsung.

Kendati demikian, terdapat gerak tumbuhan yang mudah untuk diamati. Putri malu (Mimosa pudica) merupakan salah satu contoh tumbuhan yang geraknya dapat ditangkap oleh mata karena akan bergerak menutup saat disentuh. Selain itu, tumbuhan akan bergerak setiap kali tumbuh atau menanggapi cahaya.

2. Tumbuh dan Berkembang

Makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang, bisa menjadi lebih besar, lebih rumit atau keduanya. Beberapa makhluk hidup dapat tumbuh dengan sangat lambat, tetapi beberapa lainnya tumbuh lebih cepat.

Pertumbuhan sebuah biji jagung misalnya yang dapat diamati dari hari ke hari. Setiap hari tinggi kecambah akan bertambah hingga terbentuk daun dan tumbuh menjadi tumbuhan yang lebih besar.

3. Memiliki Kemampuan untuk Bereproduksi

Makhluk hidup mampu bereproduksi, baik secara seksual maupun secara aseksual.

Reproduksi seksual melibatkan pertemuan sel kelamin jantan dan betina, sedangkan reproduksi aseksual tidak melibatkan pertemuan sel kelamin jantan dan betina, tetapi hanya memerlukan satu induk.

Reproduksi seksual pada ayam dengan cara bertelur. Makhluk hidup yang mempunyai kemampuan reproduksi rendah cenderung sulit ditemukan di alam liar dan umumnya tergolong ke dalam makhluk hidup terancam punah.

4. Menanggapi Rangsangan dari Lingkungannya

Makhluk hidup mampu memberi rangsangan atau respons terhadap perubahan lingkungan.

Perubahan lingkungan internal dan eksternal disebut stimulus. Adapun reaksi dari perubahan lingkungan disebut dengan respons.

Contoh kasusnya saat tanpa sengaja memegang air panas maka kita akan segera menarik tangan dan berteriak.

Dalam kasus ini, stimulus berupa suhu panas dan respons berupa menarik tangan dan berteriak.

5. Mengambil dan Menggunakan Energi

Makhluk hidup mengambil dan menggunakan energi untuk bergerak, tumbuh, berkembang biak, dan menjalankan fungsi tubuh lainnya. Misalnya tumbuhan yang menggunakan energi matahari untuk menjalankan proses fotosintesis.

Jika tumbuhan mendapat energi dengan fotosintesis, maka hewan mendapat energi dari organisme lain dan prosesnya disebut dengan heterotrof. Makanan akan dicerna dan diubah menjadi senyawa sederhana, misalnya glukosa.

Setelah itu, glukosa diproses menjadi energi melalui proses respirasi seluler. Energi yang diperoleh digunakan untuk bergerak, tumbuh, berkembang biak, dan menjalankan fungsi tubuh lainnya.

6. Memiliki Kemampuan Bernapas

Semua makhluk hidup membutuhkan oksigen. Hewan membutuhkan oksigen untuk bernapas. Tumbuhan membutuhkan oksigen untuk proses oksidasi zat makanan dan menghasilkan zat sisa yang sama, yakni karbondioksida dan uap air.

Tumbuhan mengikat karbondioksida untuk proses fotosintesis. Dengan demikian, tumbuhan sedikit berbeda dengan hewan karena menggunakan gas karbondioksida dan gas oksigen.

7. Menghasilkan Limbah (Ekskresi)

Makhluk hidup mengalami banyak proses biokimiawi. Reaksi ini menghasilkan produk yang berguna dan zat sisa yang bersifat racun bagi tubuh sehingga harus dikeluarkan dari tubuh. Proses pengeluaran zat sisa metabolisme ini disebut ekskresi.

Zat sisa dari proses respirasi seluler yang dihasilkan manusia berupa karbondioksida dan uap air. Selain itu, manusia juga mengeluarkan zat sisa lainnya dari tubuh dengan cara berkeringat dan mengeluarkan urine.

8. Tubuh Tersusun dari Satu atau Banyak Sel

Secara struktural makhluk hidup tersusun dari sel. Ada makhluk hidup yang tersusun dari satu sel, (uniseluler) contohnya Paramecium, Amoeba, dan Euglena; ada pula makhluk hidup yang tersusun dari banyak sel (multiseluler) contohnya manusia, hewan, dan jamur.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Yulaika Ramadhani