Menuju konten utama

8 Manfaat Daun Kratom untuk Kesehatan & Bahaya Penyalahgunaannya

Berikut penjelasan manfaat daun kratom untuk kesehatan & manfaat kratom untuk wajah, serta bahaya penyalagunaannya. 

8 Manfaat Daun Kratom untuk Kesehatan & Bahaya Penyalahgunaannya
Seorang petani menjemur daun kratom (Mitragyna speciosa) di kawasan Kecamatan Arongan Lam Balek, Aceh Barat, Aceh, Rabu (4/3/2020). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/hp.

tirto.id - Daun kratom adalah tanaman herbal yang pertumbuhannya tersebar di wilayah Asia Tenggara. Di Indonesia, tanaman ini banyak ditemukan di pulau Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Adapun, nama lain daun kratom di Jawa adalah daun ketum atau daun purik.

Lantas, kratom terbuat dari bahan apa? Slamet Wahyono, dkk., dalam buku Kratom: Prospek Kesehatan dan Sosial Ekonomi (2019) menjelaskan bahwa daun ini termasuk dalam kelas tumbuhan Rubiaceae, masih berada dalam satu keluarga tanaman kopi. Bentuk daun kratom elips hingga bulat telur dengan tulang daun sekunder berjumlah sekitar 12-17 pasang.

Adapun tekstur daunnya seperti kertas dengan ujung daun berbentuk lancip dan pangkalnya bulat atau berbentuk seperti hati. Permukaan daunnya tidak berambut, sedangkan untuk permukaan bawahnya, terutama pada tulang daunnya, memiliki sedikit rambut.

Belakangan ini, penggunaan daun kratom sedang banyak diperbincangkan oleh masyarakat. Oleh karena itu, artikel ini akan mengulas lebih lanjut mengenai manfaat daun kratom serta efek samping daun kratom.

Manfaat Daun Kratom untuk Kesehatan

Slamet dalam bukunya menuturkan bahwa penelitian mengenai senyawa metabolit sekunder dalam kratom telah berlangsung sejak lama. Pasalnya, setidaknya dalam satu abad terakhir, kratom telah banyak digunakan sebagai pengobatan tradisional di Asia Tenggara. Secara tradisional, daun kratom untuk obat apa?

Berdasarkan Data Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (Ristoja, 2015), berbagai etnis di Indonesia menggunakan kratom untuk berbagai keperluan. Misalnya, etnis Bentian di Kalimantan Timur menyebutnya bengkal dan memanfaatkannya sebagai penghalus kulit. Etnis Segai dan Berau mengenalnya sebagai attiap, menggunakannya sebagai ramuan untuk perawatan nifas, mengatasi kelelahan, dan pegal linu.

Dengan mengutip berbagai penelitian, Slamet juga menyebutkan bahwa kratom diketahui mengandung 57 senyawa, dengan 40 di antaranya tergolong dalam golongan alkaloid. Selain alkaloid, kratom juga mengandung sejumlah senyawa metabolit sekunder lainnya seperti triterpenoid, flavonoid, steroid, saponin, monoterpenoid, dan sekoiroidoid.

Selain itu, sejumlah etnis lainnya menggunakan untuk meningkatkan stamina, meredakan nyeri, rematik, asam urat, diabetes, kesulitan tidur hingga mengobati luka.

Sementara itu, dalam artikel “Health Benefits of Kratom” (2024) oleh Frances Gatta dan Alexandra Benisek di WebMD, disebutkan bahwa penelitian manfaat kratom untuk kesehatan masih sangat terbatas.

Kratom belum terbukti aman atau efektif untuk penggunaan medis apa pun. Dirangkum dari situs Web MD, Hackensack Meridian Health, dan National Geographic, berikut ini beberapa manfaat daun kratom.

1. Pereda nyeri

Daun kratom dipercaya efektif dalam meredakan nyeri kronis karena kemampuannya untuk menempel pada reseptor opioid. Kratom mungkin efektif untuk meredakan nyeri kronis karena senyawa dalam kratom, seperti 7-hydroxymitragynine, yang 13 kali lebih kuat daripada morfin. Namun, FDA belum menyetujui kratom untuk penggunaan medis apa pun.

2. Mengatasi kelelahan

Daun kratom segar dikunyah sebagai stimulan ringan untuk meningkatkan energi. Slamet dalam bukunya juga menyinggung hal ini, menyebutkan bahwa di Malaysia dan Thailand, pekerja kasar, petani, dan buruh mengunyah daun kratom untuk meningkatkan efisiensi kerja, daya tahan, dan toleransi terhadap iklim panas dan lembab.

3. Diare

Daun kratom digunakan untuk mengobati diare dalam pengobatan tradisional. Penggunaan ini umumnya dilakukan dengan merebus daun kratom.

4. Menghentikan kecanduan obat opioid

Beberapa orang melaporkan bahwa kratom dapat membantu dalam pengobatan mandiri gejala penarikan opioid. Kratom juga dipromosikan sebagai obat atau penyembuhan untuk kecanduan opioid. Meskipun demikian, tidak ada penggunaan kratom yang disetujui untuk tujuan ini,

5. Peningkatan suasana hati

Beberapa orang menggunakan daun kratom untuk meningkatkan suasana hati dan meringankan gejala depresi. Dalam sebuah studi pada hewan, peneliti menemukan bahwa kratom menurunkan kadar kortikosteron pada tikus, yang berhubungan dengan perubahan kimia otak yang terlihat pada depresi.

6. Penekanan nafsu makan

Penelitian yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa daun kratom telah terbukti menekan nafsu sehingga dapat bermanfaat menurunkan berat badan. Hasil penelitian tersebut memperlihatkan bahwa suplementasi kratom menekan nafsu makan dengan menghambat hipotalamus, bagian otak yang bertanggung jawab atas nafsu makan dan keinginan.

7. Mengurangi penuaan dini

Sebuah penelitian menyebutkan, kratom juga memiliki manfaat bagi kesehatan kulit. Salah satu manfaat kratom untuk wajah adalah mencegah reaksi antara kulit dan radikal bebas yang diperoleh dari sifat antioksidannya.

Hal ini membantu dalam memperlambat proses penuaan dan memberikan tekstur yang bercahaya pada kulit. Bubuk Kratom bersifat herbal dan dapat membantu Anda dengan rutinitas kulit yang sehat tanpa efek samping.

8. Mencegah wajah berminyak

Saat berada di bawah sinar matahari dan terpapar oleh unsur-unsur eksternal, berbagai polutan akan menempel pada kulit wajah yang dapat membuat kulit menjadi kusam serta menyumbat pori-pori. Hal ini dapat menyebabkan pembentukan jerawat dan iritasi kulit lainnya.

Kratom dapat membantu mengobati kondisi ini. Penggunaan daun kratom bisa meningkatkan aliran darah, yang membantu membuat Anda lebih menarik dan sehat. Kratom juga memiliki efek antimikroba yang dapat membantu menjaga kulit menjadi lebih sehat.

Apa Bahaya dan Efek Samping Penyalahgunaan Kratom

Meski daun kratom dipercaya memiliki manfaat untuk kesehatan, namun efek samping daun kratom tetap perlu dipahami dengan baik. Dalam situs Mayo Clinic, disebutkan bahwa belum ada bukti yang menunjukkan bahwa kratom aman atau efektif untuk mengobati kondisi medis apa pun.

Pusat Pengendalian Racun di Amerika Serikat menerima lebih dari 3.400 laporan terkait penggunaan kratom antara tahun 2014 hingga 2019, termasuk laporan mengenai kematian.

Meskipun dilaporkan menyebabkan kematian, jumlahnya masih sangat kecil dibandingkan dengan kematian akibat obat lain. Hampir semua kasus kematian terkait dengan penggunaan kratom juga melibatkan konsumsi obat atau zat lain yang mungkin berbahaya.

Masih dikutip dari Mayo Clinic, efek samping daun kratom juga dapat memengaruhi pikiran dan sistem saraf. Beberapa efek samping yang telah diketahui, antara lain:

  • Penurunan berat badan.
  • Mulut kering.
  • Mual dan muntah.
  • Konstipasi.
  • Kerusakan hati.
  • Nyeri otot.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Pusing.
  • Kegemukan.
  • Halusinasi, seperti bau, rasa, pandangan, sentuhan, atau suara yang terasa nyata namun sebenarnya tidak ada.
  • Keyakinan salah, yang disebut delusi.
  • Depresi.
  • Kesulitan bernapas.
  • Kebingungan, tremor, dan kejang.

Baca juga artikel terkait DAUN KRATOM atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Dhita Koesno