tirto.id - Makanan anti inflamasi merupakan jenis makanan yang secara alami memiliki manfaat baik untuk tubuh. Salah satunya untuk mencegah peradangan dalam tubuh.
Peradangan dalam tubuh diketahui dapat memicu berbagai penyakit kronis yang tentu membahayakan kesehatan. Mulai dari diabetes, penyakit jantung, hingga kanker.
Konsumsi makanan anti inflamasi mampu mencegah peradangan dalam tubuh. Jenis makanan anti-inflamasi mengandung senyawa yang bisa membantu tubuh melawan inflamasi. Dengan begitu, makanan anti inflamasi dapat mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Sebelum jauh membahas makanan anti inflamasi, apa itu sebenarnya makanan anti-inflamasi? Apa manfaat makanan anti-inflamasi? Apa saja contoh makanan anti-inflamasi?
Berbagai pertanyaan terkait makanan anti inflamasi akan dijelaskan dalam artikel ini. Simak selengkapnya satu per satu!
Apa Itu Makanan Anti Inflamasi?
Pertanyaan utama tentang makanan anti-inflamasi diawali dengan pengertian makanan anti-inflamasi. Apa itu makanan anti-inflamasi?
Makanan anti inflamasi adalah jenis makanan yang mengandung senyawa aktif, seperti antioksidan, asam lemak omega-3, dan polifenol. Jenis makanan anti inflamasi bisa membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.
Peradangan dalam tubuh merupakan respons alami tubuh ketika berhadapan dengan infeksi atau cedera. Ketika peradangan terjadi dalam jangka panjang hingga kronis, maka dapat menyebabkan beragam risiko kesehatan yang jelas membahayakan tubuh.
Melansir laman Healthline, peradangan kronis berbahaya karena secara bertahap bisa merusak sel, jaringan, dan organ yang sehat. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit. Mulai dari diabetes, penyakit jantung, penyakit hati berlemak, hingga kanker.
Pencegahan dari penyakit-penyakit ini dapat diawali dengan membiasakan diri makan makanan bergizi berupa makanan anti inflamasi. Makanan anti inflamasi jelas berbeda dari makanan olahan dan tinggi gula.
Makanan olahan dan tinggi gula berpotensi memperburuk peradangan, sedangkan makanan anti inflamasi dapat menekan produksi zat pemicu inflamasi dalam tubuh, seperti sitokin pro-inflamasi.
Berdasarkan informasi laman Healthline, mengonsumsi makanan anti-inflamasi, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan ikan berlemak sehat bisa membantu mengurangi peradangan kronis. Berbagai makanan ini kaya antioksidan dan nutrisi yang berperan penting dalam memerangi stres oksidatif dan peradangan.
Hindarilah makanan yang mengandung gula, lemak tidak sehat, dan karbohidrat olahan. Jenis makanan semacam ini justru dapat memperburuk peradangan dalam tubuh.
Pola makan dengan makanan anti inflamasi mampu mendukung imunitas tubuh. Jadi tak mengherankan jika pola makan anti inflamasi masuk dalam strategi diet untuk menunjang kesehatan tubuh.
Manfaat Makanan Anti Inflamasi
Konsumsi makanan yang mengandung anti inflamasi memiliki manfaat untuk tubuh. Apa saja manfaat makanan anti inflamasi?
1. Menurunkan Risiko Penyakit Kronis
Peradangan kronis pada tubuh dapat terjadi hingga menyebabkan berbagai penyakit serius. Mulai dari kanker, diabetes, dan penyakit jantung.Asupan makanan yang mengandung anti inflamasi dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis. Cara kerjanya dalam tubuh ialah makanan anti inflamasi dapat menekan proses inflamasi dalam tubuh.
2. Menjaga Kesehatan Jantung
Makanan anti inflamasi memiliki kandungan baik omega-3 yang bermanfaat untuk tubuh. Kandungan asam lemak omega-3 biasanya terdapat di ikan salmon dan kacang-kacangan.Berbagai makanan ini dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol kadar kolesterol baik (HDL). Kondisi ini berkontribusi untuk menjaga kesehatan jantung dalam jangka panjang.
3. Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh
Manfaat makanan anti inflamasi dapat mendukung sistem kekebalan tubuh. Jenis makanan anti inflamasi mengandung antioksidan.Kandungan antioksidan ini umum ditemukan dalam sayuran hijau dan buah beri. Makanan anti inflamasi ini dapat membantu memperkuat sistem imun dan melawan infeksi.
4. Mengurangi Nyeri Sendi dan Otot
Manfaat makanan anti inflamasi selanjutnya ialah dapat mengurangi nyeri sendi dan otot. Konsumsi makanan anti inflamasi bisa mengurangi gejala peradangan secara alami.Apalagi peradangan kerap disebabkan oleh nyeri sendi dan otot, terutama bagi penderita arthritis. Jadi jangan ragu untuk mulai mengonsumsi makanan anti inflamasi.
5. Menjaga Kesehatan Pencernaan
Manfaat makanan anti inflamasi berikutnya ialah bisa menjaga kesehatan pencernaan. Makanan anti inflamasi dinilai dapat membantu meningkatkan kesehatan usus.Caranya dengan menjaga keseimbangan mikrobiota dalam sistem pencernaan tubuh. Berbagai makanan anti inflamasi dengan kandungan baik untuk pencernaan, seperti yogurt dan makanan kaya serat.
Contoh Makanan Anti Inflamasi
Contoh makanan anti inflamasi wajib diketahui supaya mulai dapat menerapkan makan sehat dengan konsumsi makanan yang mengandung anti inflamasi. Apa saja contoh makanan anti inflamasi?
1. Buah Beri (Berry)
Stroberi, blueberry, dan raspberry mengandung antioksidan tinggi yang dapat membantu melawan peradangan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Buah beri kaya akan antioksidan, seperti antosianin. Senyawa antioksidan dalam buah beri dapat membantu mengurangi efek peradangan dalam tubuh. Cara kerja beri ini di dalam tubuh bisa mengurangi risiko berbagai penyakit.
2. Ikan Berlemak Sehat
Ikan berlemak sehat merupakan salah satu contoh makanan anti inflamatori. Kandungan lemak omega-3 dalam ikan berperan baik untuk meningkatkan kesehatan.Melansir laman BBC Good Food, ikan berlemak, seperti sarden, salmon, trout, dan ikan haring berperan positif untuk menurunkan tanda utama peradangan yang disebut protein C-reaktif (CRP).
Manfaat makanan anti inflamatori ini berperan penting untuk kesehatan jantung. Asam lemak omega-3 sangatlah bermanfaat bagi orang yang punya risiko penyakit kardiovaskular dan penyakit inflamasi lain.
3. Sayuran Hijau
Sayuran hijau merupakan salah satu contoh makanan anti inflamasi yang kaya manfaat. Berbagai jenis sayuran hijau mudah dijumpai di tengah masyarakat.Mulai dari bayam, kale, hingga brokoli kaya akan vitamin dan mineral. Kandungan positif dalam sayuran hijau dapat membantu melindungi tubuh dari peradangan kronis.
4. Kacang-Kacangan
Makanan anti inflamasi selanjutnya, yakni kacang-kacangan dikenal dengan berbagai manfaat untuk tubuh. Kacang-kacangan, seperti almond, kenari, dan kacang mete mengandung antioksidan.
Kandungan lemak sehat dan antioksidan dalam kacang-kacangan dapat secara optimal menekan peradangan dalam tubuh. Jadi tak mengherankan jika kacang-kacangan masuk dalam salah satu contoh makanan anti inflamasi.
5. Minyak Zaitun
Kandungan dalam minyak zaitun, yakni polifenol dan asam lemak sehat dapat membantu mengurangi peradangan serta mendukung kesehatan jantung. Minyak zaitun menjadi salah satu contoh makanan anti inflamasi yang biasanya dijadikan campuran dalam hidangan makanan.Melansir laman BBC Good Food, minyak zaitun ekstra virgin diyakini sangat bermanfaat untuk tubuh. Zaitun memiliki kandungan yang kaya senyawa tanaman yang disebut oleocanthal. Penelitian menunjukkan bahwa minyak zaitun ekstra virgin memiliki aktivitas farmakologis yang serupa dengan ibuprofen pereda nyeri.
6. Tomat
Contoh makanan anti inflamasi berikutnya adalah tomat. Tomat diyakini punya kandungan kaya akan likopen, yakni senyawa antioksidan yang memiliki efek anti inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung.Tomat kaya akan vitamin C, potasium, likopen, serta senyawa antioksidan lain. Kandungan baik tomat ini bisa meredakan peradangan dalam tubuh. Likopen dalam tomat juga bisa mengurangi kadar senyawa peradangan.
7. Teh Hijau
Teh hijau menjadi salah satu rekomendasi contoh makanan anti inflamasi. Kandungan katekin dalam teh hijau bisa membantu menekan inflamasi dan meningkatkan fungsi kognitif otak.
Konsumsi teh hijau secara rutin dinilai dapat meredakan peradangan dalam tubuh. Teh hijau juga mengandung epigallocatechin-3-gallate (EGCG) yang punya efek antioksidan. Kandungan teh hijau tersebut berperan baik untuk menurunkan risiko penyakit jantung, obesitas, penyakit Alzheimer, hingga kanker.
8. Jahe dan Kunyit
Jahe dan kunyit bermanfaat baik untuk kesehatan. Keduanya termasuk dalam makanan anti inflamasi yang berperan positif untuk tubuh, yakni membantu mengurangi nyeri dan meningkatkan sistem imun tubuh.Kunyit dinilai dapat berperan sebagai makanan anti inflamasi karena kandungan kurkumin yang punya efek antioksidan. Konsumsi kunyit secara rutin bisa membantu menurunkan risiko masalah kesehatan, seperti diabetes, artritis (radang sendi), dan lain sebagainya.
9. Alpukat dan Minyak Alpukat
Alpukat menjadi salah satu contoh makanan anti inflamasi. Jenis makanan ini kaya kandungan nutrisi dan merupakan sumber lemak tak jenuh tunggal yang ramah untuk jantung.Kandungan vitamin E dan karotenoidnya larut dalam lemak. Alpukat dapat mengurangi peradangan, termasuk pada kulit.
Berbagai cara menikmati alpukat dapat dicoba asalkan tidak mengurangi kandungan baiknya. Menambahkan alpukat dalam menu makanan juga bisa menjadi upaya untuk menjaga kualitas diet dengan baik dan menurunkan risiko sindrom metabolik. Risiko sindrom metabolik merupakan suatu kondisi peradangan yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe-2, dan stroke.
10. Cokelat Hitam
Cokelat hitam menjadi salah satu contoh makanan anti inflamasi yang patut dicoba. Jenis cokelat hitam memiliki kadar kakao yang tinggi yang tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan polifenol dan katekin.Melansir laman BBC Goof Food, cokelat hitam menjadi salah satu sumber flavonol (sejenis polifenol) yang paling berharga. Cokelat hitam merupakan pilihan ramah bagi jantung dan dapat membantu menghambat peradangan usus.
Kandungan flavonol dalam cokelat hitam punya efek menguntungkan bakteri yang hidup di usus (dikenal sebagai mikrobiota usus). Direkomendasikan untuk memilih cokelat dengan kandungan kakao setidaknya 85%.
Makanan anti inflamasi bermanfaat baik untuk kesehatan tubuh. Berbagai manfaat makanan anti inflamasi dan contohnya sudah sepatutnya menjadi alasan utama untuk mulai mengonsumsi makanan anti inflamasi secara rutin daripada terus-terusan konsumsi makanan multi proses.
Siapa tahu konsumsi makanan dengan kandungan anti inflamasi menjadi titik awal untuk memulai hidup sehat. Tak lupa juga diiringi dengan berbagai kebiasaan hidup sehat lainnya.
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Yulaika Ramadhani