tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pembangunan di Papua menggunakan pendekatan antropologi.
"Papua dibagi menjadi tujuh wilayah adat, sesuai suku besar yang ada di sana dan dalam pembangunan itu orang Papua ikut terlibat," kata Luhut di Kemenpolhukam, Jakarta pada Senin (9/5/2016).
Pembangunan Papua, kata Luhut, akan mengutamakan pembangunan sumber daya manusia dan akan dilakukan secara menyeluruh serta terintegrasi.
Luhut juga mengatakan jika saat ini pemerintah tengah berupaya untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM yang kerap terjadi di Papua. Dalam hal ini, pemerintah kembali merangkul warga Papua untuk bersama-sama menyelesaikan kasusnya.
"Dari 22 kasus yang mereka laporkan sekarang tinggal 12, nanti akan dikelompokkan lagi, kami akan tuntaskan masalah ini. Kalau perlu diadili ya diadili, tetapi semuanya harus dengan data," kata dia.
Seperti kata mantan presiden Timor Leste Jose Ramos Horta pada saat kunjungannya ke Papua awal Mei lalu, Luhut pun optimistis jika Indonesia dapat menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa perlu bantuan orang lain.
Ramos Horta mendapat undangan dari Menkopolhukam untuk berkunjung dan melihat situasi di Papua. Dalam kunjungan tersebut, Horta mengatakan Indonesia dapat menyelesaikan masalah HAM Papua tersebut.
Dia mengatakan sebagian besar masyarakat Papua masih percaya dengan pemerintah Indonesia dan tidak mau berpisah.
"Dengan pemerintahan baru di tangan Presiden Joko Widodo yang berkomitmen untuk meningkatkan keadaan di Papua, banyak orang-orang di sana yang sangat mengharapkannya setelah bertahun-tahun menelan kekecewaan, aku melihat banyak harapan pada pemerintahan yang baru ini," kata Ramos Horta. (ANT)
Penulis: Rima Suliastini
Editor: Rima Suliastini