Menuju konten utama

Luhut Desak Reklamasi Pelabuhan Benoa Dilanjutkan

Luhut Binsar Pandjaitan selaku Menko Maritim menegaskan agar reklamasi di pelabuhan Benoa segera dilanjutkan. Menurutnya, perluasan Benoa harus dilakukan demi kepentingan bersama sehingga masalah kemaritiman dapat diatasi.

Luhut Desak Reklamasi Pelabuhan Benoa Dilanjutkan
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (kanan) mendapat penjelasan tentang rencana pengembangan pelabuhan saat mengunjungi Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Jumat (30/12). Dalam kunjungan tersebut, Luhut Panjaitan meminta rencana pengembangan Pelabuhan Benoa dapat segera direalisasikan karena pengembangan tersebut diharapkan dapat berdampak signifikan terhadap kegiatan pariwisata dan perkonomian di Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf.

tirto.id - Demi kepentingan negara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan meminta proyek perluasan Pelabuhan Benoa di Bali agar segera dilanjutkan.

"Saya berharap ke depan proyek itu dilanjutkan, sebab dari perizinan sudah tidak masalah, termasuk juga analisa dampak lingkungan [amdal] sudah ada," kata Menteri Luhut Pandjaitan di sela kunjungan kerja di Pelabuhan Benoa, Bali, Jumat (30/12/2016).

Luhut menyatakan, perluasan Pelabuhan Benoa secara adminstrasi dan perizinan sudah terpenuhi. Dengan begitu, ia berharap kepada pemerintah daerah dan DPRD Kota Denpasar untuk mempercepat proses perizinannya.

"Semua pembangunan ini adalah untuk kepentingan kita bersama. Dan tidak ada alasan lagi untuk tidak memproses perizinannya, karena secara administrasi sudah melalui proses dan semua sudah ada," tegasnya sebagaimana dikutip dari Antara.

Untuk mempercepat proses pembangunan tersebut, Luhut menuturkan, pihaknya pun siap bertemu dengan pemerintah daerah, termasuk juga DPRD setempat. Oleh karena itu, kata dia, proyek perluasan tersebut sudah bisa dimulai kembali awal Januari 2017 sehingga target sesuai dengan perencanaan bisa terwujud tepat waktu.

Luhut Panjaitan mengatakan permasalahan terkait dengan kemaritiman sudah dipetakan, sehingga sudah mengetahui secara detail permasalahan yang dihadapi Indonesia ke depannya. "Dengan detail data masalah yang dihadapi, maka secara perlahan-lahan bisa diatasi dalam memuluskan program pemerintah, khususnya masalah kemaritiman tersebut," ucapnya.

Dengan demikian, kata dia, proyek percepatan pembangunan bidang kemaritiman bisa dilakukan mulai Januari mendatang. "Semua pembangunan merupakan program pemerintah, karena itu bidang kemaritiman ada sejumlah pelabuhan yang diperbaiki," ujarnya.

Pada acara kunjungan kerja Menko Maritim, juga didampingi pejabat pemerintah provinsi maupun kota, antara lain Sekretaris Daerah Denpasar Anak Agung Rai Iswara, Dinas Perhubungan Kota Denpasar Gede Astika dan lainnya.

Sebelumnya, Kepala Seksi Hukum dan Sertifikasi Kantor Syahbandar Pelabuhan Benoa I Wayan Suarta mengatakan peluang perluasan pelabuhan masih terbuka. Saat ini di beberapa titik sudah dikeruk hingga standar kedalaman 12 meter.

Begitu juga pengajuan permintaan rekomendasi perluasan Pelabuhan Benoa kepada Pemerintah Kota Denpasar diajukan sejak 2011 oleh Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan Benoa. Namun, hingga kini jawaban rekomendasi belum ada dengan alasan masih perlu kajian.

Pada 2020, rencana pengembangan kawasan pelabuhan itu diharapkan sudah terealisasi sehingga mampu menjadi salah satu pelabuhan induk di Indonesia timur.

Rencana pengembangan induk itu meliputi perluasan areal pelabuhan sebanyak 52 hektare (ha), dari lahan yang ada saat ini 100 ha. Dalam upaya menunjang pariwisata, di dalam pelabuhan ini akan dibangun zonasi untuk kapal pesiar, domestik, marina, pelabuhan ikan dan peti kemas.

Baca juga artikel terkait REVITALISASI TELUK BENOA atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari