Lirik Lagu Daerah Sinanggar Tulo dari Sumut, Makna, & Asal-usulnya

Lirik lagu daerah Sinanggar Tullo dari Sumatra Utara, makna lagu, dan asal-usulnya.

Kontributor: Wulandari

Terbit 21 Jan 2022 08:12 WIB,

Waktu baca ±3 menit

Sejumlah wisatawan menari Tor Tor ketika mengunjungi kampung wisata Siallagan, Ambarita, Pulau Samosir, Sumatera Utara, Rabu (4/4). Tari Tor Tor merupakan tarian sakral suku Batak, namun saat ini tari Tor Tor dikemas sebagai salah satu daya tarik wisata budaya sebagai sarana interaksi warga setempat dengan wisatawan. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/Spt/17

tirto.id - Sinanggar Tulo merupakan lagu daerah berbahasa Batak dan Melayu yang berasal dari Provinsi Sumatra Utara.

Lagu ini biasanya digunakan untuk memeriahkan Tari Tortor dan dinyanyikan dengan riang.

Tarian Tortor merupakan jenis tarian purba dari suku Batak, Sumatra Utara yang meliputi daerah kabupaten Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba, Samosir, dan Tapanuli Tengah.

Selain Sinanggar Tulo, lagu daerah Sumatra Utara yang populer adalah Mariam Tomong, Sing-Sing So, Sik Sik Sibatumanikam, Piso Surit, Si Raya Katumba, dan lainnya.

Lagu Sinanggar Tulo menceritakan tentang seorang anak laki-laki perjaka yang sudah siap beristri tetapi kebingungan dalam mencarinya.

Permintaan sang ibu yang sulit karena menginginkan perempuan yang harus sesuai dengan marga tertentu.

Lirik Lagu Sinanggar Tulo

Sinanggar tullo tullo a tullo

Sada dua to...lu

Binilang ni da pamila...ngi

Jong jong hami na to...lu

Jumulo hami marsatta...bi

Sinanggar tullo tullo a tullo

Mardalan motor se...dan

Marsibolusan dohot le...reng

Mardalan si pori...ban

Buriapus molo hube...reng

Sinanggar tullo tullo a tullo

Sahat sahat ni so...lu

Sai sahat ma tu botte...an

Leleng hita mango...lu

Sai sahat tu panggabe...an

Makna Lagu Sinanggar Tullo

Dilansir dari laman Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), lagu ini mengisahkan pengibaratan seorang anak yang kebingungan mencari ranting-ranting untuk dijadikan kayu bakar.

Ranting yang dimaksud adalah gadis bermarga Tobing untuk dijadikan pasangan. Permintaan sang ibu untuk mencari kriteria istri yang sesuai tidak mudah karena harus mencari marga yang berbeda.

Satu sisi menikah dengan marga yang sama dilarang menurut budaya, sedangkan mencari marga yang diinginkan tidaklah mudah.

Tu = kepada

Da = bukankah

Bidang = lebar

Bulung = daun

Ni = oleh

Dulang = pohon jarak

Dainang = ibu kandung

Dahen = kotor

Ama = bapak/saudara laki-laki dari bapak

Luluan = mencari

Soban = kayu bakar