tirto.id - Banjir bandang kembali menerjang Kota Bima, Nusa Tenggara pada Ahad kemarin. Menurut Pelaksana tugas Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Bima Syahrial Nuryadin, banjir mengakibatkan sejumlah 45.447 warga terdampak atau 11.793 kepala keluarga.
Ia mengatakan penduduk yang terdampak banjir tersebut, tersebar di 24 kelurahan lima kecamatan. Sedangkan, jumlah pengungsi sebanyak 4.277 jiwa yang tersebar pada 32 titik pengungsian.
"Saat ini jumlah sudah berkurang 1.285 jiwa pada 4 titik," tutur Syahrial, Selasa (28/3/2017).
Sementara itu, kerusakan dan kerugian akibat banjir yang telah terdata oleh pemerintah daerah di antaranya 77 hektare tanaman padi berumur lebih dari 65 hari.
"Rincian rusak berat atau puso sebanyak 15 hektare," terangnya.
Tidak hanya itu, kata dia, banjir juga menyebabkan 6 SD/MI/SMP/MTs terganggu proses belajar karena ruang kelas berlumpur. Kemudian, dua Puskesmas terendam sehingga mengganggu proses layanan kesehatan. Perabot dan alkes juga ikut rusak sedang dan delapan ruas jalan yang berlumpur.
Menurut Syahrial, upaya lanjutan yang sudah atau sedang dilakukan pascabanjir, yakni pembersihan lumpur di 8 ruas jalan oleh Dinas Lingkungan Hidup (Kebersihan) bersama TNI, Kepolisian dan masyarakat.
"Distribusi logistik berupa nasi bungkus dan air pada titik pengungsian, termasuk pendirian dapur umum di BPBD Kota Bima sudah dilakukan untuk membantu korban banjir," jelas Syahrial.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH