tirto.id - Menurut sebuah studi dari China, waktu tidur yang kurang dari jam normal ternyata dapat berdampak buruk terhadap kesehatan sperma.
Salah satu peneliti dari University of China mengungkapkan, apabila seorang pria mengalami kurang tidur dari jam biasanya, maka jumlah sperma dan daya tahan spremanya berada dalam keadaan rendah
"Jumlah sperma dan daya tahannya berada dalam kategori rendah pada mereka yang kurang tidur," ujar salah satu peneliti itu dikutip dari Antara.
Menurut penelitian sebelumnya bahwa menunjukkan, para pria yang tidur enam jam di malam hari jumlah spermanya akan lebih rendah 25 persen dibandingkan dari para pria yang tidur delapan jam sehari.
Dalam studi yang dipublikasikan dalam Medical Science Monitor itu, peneliti menemukan bahwa antibodi antisperma-protein yang dihasilkan sistem imun-akan meningkat pada saat mereka kurang tidur. Hal inilah yang merusak kesehatan sperma.
Kendati demikian, terlalu banyak tidur juga dinilai tidak baik untuk kualitas sperma. Menurut hasil penelitian, tidur selama lebih dari sembilan jam akan memiliki dampak buruk terhadap kualitas sperma, penurunan kualitas itu sama seperti halnya pada pria yang tidur enam jam atau bahkan kurang dari itu.
Antibodi antisperma menghalangi pergerakan sperma, dan menyulitkan sperma membuahi sel telur. Oleh karena itu, pria yang jumlah antibodi antispermanya tinggi cenderung tak subur.
Testosteron diperlukan untuk reproduksi, dan sebagian besar pelepasan testosteron terjadi pada saat tidur. Para pria yang memiliki masalah tidur cenderung tidak mampu menghamili pasangan mereka.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto