Menuju konten utama

Kuota Bidikmisi SNMPTN dan SBMPTN 2018 di Sumbar Berkurang

Kuota Bidikmisi Universitas Andalas 2018 sekitar 760 orang, berkurang dari sekitar seribu orang tahun lalu.

Kuota Bidikmisi SNMPTN dan SBMPTN 2018 di Sumbar Berkurang
Siswa calon peserta SBMPTN. Antara Foto/Lucky R.

tirto.id - Pemerintah telah membuka beasiswa Bidikmisi bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik. Namun di sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) di Sumatera Barat, kuota mahasiswa penerima bantuan biaya ini berkurang dibandingkan jatah yang didapat tahun sebelumnya.

"Kemungkinan jatah Bidikmisi Universitas Andalas tahun ini sekitar 760 orang, berkurang dari sekitar seribu orang tahun lalu," kata Rektor Universitas Andalas (Unand) Prof Tafdil Husni di Padang, Kamis (12/4/2018).

Dia menyebutkan berkurangnya kuota tersebut terkait program pemerataan beasiswa untuk mahasiswa tidak mampu tersebut oleh Kemristekdikti.

Dalam hal ini, kata Tafdil, beberapa kampus yang terletak di daerah dengan taraf ekonomi masyarakat rendah, mendapat jatah lebih untuk Bidikmisi. Selain itu, adanya beberapa penambahan PTN juga menjadi salah satu berkurangnya kuota.

Ia mengatakan, pihaknya akan berupaya mengusulkan penambahan kuota sebab masih banyak peminat Unand yang berprestasi namun tidak mampu secara ekonomi.

"Khusus Unand Bidikmisi diberikan kepada mahasiswa hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018, sedangkan untuk program mandiri tidak," katanya menjelaskan.

Sementara, Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) Prof Ganefri juga mengatakan kemungkinan terjadi pengurangan kuota Bidikmisi di semua kampus pada 2018.

Dia mencontohkan UNP kemungkinan mendapat jatah di bawah seribu orang. Padahal tahun sebelumnya kuota Bidikmisi lebih dari seribu.

Sebagai gambaran tahun lalu, kata dia, UNP diberi jatah 1.160 mahasiswa jatah bidikmisi dan diupayakan kembali mendapat 1.300 orang.

"Akan tetapi, jika dimasukkan sesuai syarat, masih ada 1.700 yang tidak mendapat beasiswa bidikmisi, akibatnya harus membayar uang kuliah tunggal (UKT) terendah,” ungkapnya.

Ia menambahkan, pemerintah harus memahami kebutuhan mahasiswa di kampus Sumbar untuk bidikmisi, karena taraf ekonomi masyarakat masih rendah hingga menengah.

Terlebih, tahun lalu Sumbar menjadi salah satu provinsi terbanyak yang mengajukan beasiswa Bidikmisi.

Rektor Institut Seni Indonesia Padang Panjang Prof Novesar Jamarun mengatakan, untuk kampusnya dipastikan sebanyak 143 orang mendapat Bidikmisi.

"Jumlah itu diberikan kepada mahasiswa yang telah diseleksi melalui SNMPTN 2018," tuturnya.

Baca juga artikel terkait SBMPTN 2018

tirto.id - Pendidikan
Sumber: antara
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari