Menuju konten utama
Ramadhan 2022

Kultum Ramadhan 2022 Singkat Hari ke-23: Jika Ini Ramadan Terakhir?

Ceramah Kultum Ramadhan sinkat 2022 hari ke-23 bertema jika ini adalah Ramadan terakhir kita.

Kultum Ramadhan 2022 Singkat Hari ke-23: Jika Ini Ramadan Terakhir?
Ilustrasi Muslimah Bersedih. foto/IStockphoto

tirto.id - Ceramah kultum Ramadhan 2022 singkat hari ke-23 mengambil tema tentang jika ini Ramadan terakhir bagi kita.

Salah satu hal yang ditunggu-tunggu kedatangannya oleh setiap umat muslim yang beriman adalah bertemu dengan bulan suci Ramadan setiap tahun.

Kultum Ramadhan Singkat 2022 Hari ke-23

Ada banyak keberkahan yang bisa kita peroleh di bulan yang mulia ini, maka bersyukur dan berbahagialah bagi mereka yang masih berjumpa dengannya.

Karenanya untuk meraih keberkahan bulan suci Ramadan, maka setiap umat Islam harus bersungguh-sungguh menjalankan ibadah, baik ibadah wajib maupun ibadah Sunah.

Salah satu motivasi agar kita bisa bersungguh-sungguh dalam menghidupkan Ramadan adalah dengan selalu menganggap bahwa ini merupakan Ramadan terbaik dan terakhir kita.

Usia seseorang tidak bisa ditebak dan ini adalah rahasia Ilahi, karenanya mengoptimalkan ibadah di bulan Ramadan niatkan pula untuk memperbaiki dan membersihkan diri dari segala dosa agar kita tidak termasuk orang-orang yang merugi.

Allah SWT berfirman dalam surah Al-Ashr ayat 1-3:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

وَالۡعَصۡرِۙ

Wal' asr

1. Demi masa,

اِنَّ الۡاِنۡسَانَ لَفِىۡ خُسۡرٍۙ

Innal insaana lafii khusr

2. sungguh, manusia berada dalam kerugian,

اِلَّا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوۡا بِالۡحَقِّ ۙ وَتَوَاصَوۡا بِالصَّبۡرِ

Il lal laziina aamanu wa 'amilus saali haati wa tawa saw bil haqqi wa tawa saw bis sabr

3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.

Dalam ayat ini, Allah bersumpah dengan masa yang terjadi di dalamnya bermacam-macam kejadian dan pengalaman adalah bukti atas kekuasaan Allah yang mutlak, hikmah-Nya yang tinggi, dan Ilmu-Nya yang sangat luas.

Perubahan-perubahan besar yang terjadi pada masa itu sendiri, seperti pergantian siang dengan malam yang terus-menerus, habisnya umur manusia, dan sebagainya merupakan tanda keagungan Allah.

Karenanya kita umat manusia sebagai makhluk Allah akan sangat merugi jika tidak menggunakan waktu dengan baik atau dipakai untuk melakukan keburukan.

Dosa seseorang terhadap Tuhannya yang selalu memberikan nikmat tak terhingga adalah suatu pelanggaran yang tidak ada bandingannya sehingga merugikan dirinya.

Karenanya jika manusia tidak mau hidupnya merugi, maka ia harus beriman kepada-Nya, melaksanakan ibadah sebagaimana yang diperintahkannya, berbuat baik untuk dirinya sendiri, dan berusaha menimbulkan manfaat kepada orang lain.

Selain beriman dan beramal saleh, kita juga harus saling nasihat-menasihati untuk menaati kebenaran dan tetap berlaku sabar, menjauhi perbuatan maksiat yang setiap orang cenderung kepadanya, karena dorongan hawa nafsunya.

Mumpung bulan Ramadan masih menemui kita, marilah kita perbanyak ibadah seperti rutin melaksanakan salat malam, bersedekah, bertadarus, serta jika memungkinkan melakukan umrah di bulan Ramadan, sebab ibadah umrah di bulan Ramadan pahalanya setara dengan ibadah haji.

Jadi, tak ada salahnya untuk cemas dengan berpikiran jangan-jangan ini Ramadan terakhir bagi kita, orang tua, pasangan, anak, dan saudara bahkan teman-teman kita. Masihkah kita bertemu kembali dengan Ramadan tahun depan? Wallahu'alam.

Baca juga artikel terkait KULTUM RAMADHAN atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Addi M Idhom