tirto.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengadakan penandatanganan pakta integritas untuk para panelis dan modertor debat calon presiden (capres) putaran kedua. KPU yakin panelis dan moderator tak akan membocorkan soal sebelum debat dimulai.
"Saya yakin mereka tidak akan menggadaikan kredibilitasnya, integritasnya untuk membocorkan [soal debat capres]," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Arief Budiman, Sabtu (9/2/2019).
Arief menyakini bahwa para panelis dan moderator merupkan pribadi-pribadi yang profesional, kredibel dan memiliki integritas. Dan penandatanganan pakta integritas ini guna semakin meneguhkan keyakinan tersebut kepada publik.
Terdapat tujuh panelis dalam debat kedua, yaitu Rektor ITS Profesor Joni Hermana, Rektor IPB Arif Satria, Direktur Eksekutif Walhi Nur Hidayati, ahli pertambangan ITB Profesor Irwandy Arif dan pakar energi Ahmad Agustiawan.
Selanjutnya, pakar lingkungan Undip Sudharto P. Hadi serta Sekretaris Jenderal Konsorsium Pengembangan Agraria Dewi Kartika. Sebelumnya, pakar hukum lingkungan Universitas Airlangga, Suparto Wijoyo mengundurkan diri sebagai panelis.
Sementara dua orang yang ditunjuk KPU sebagai moderator adalah Tommy Tjokro dan Anisa Dashuki.
Mereka melakukan penandatangan pakta integritas di Jakarta pada Sabtu (9/2/2019) sore dengan disaksikan langusung oleh Ketua KPU.
Di sisi lain, Arif mengatakan bahwa pihaknya berupaya untuk meningkatkan mutu debat pada putaran kedua nanti. Salah satu yang dilakukan adalah tidak beberikan kisi-sisi debat, sebagaimana tuntutan publik guna meningkatkan mutu debat kedua.
Sementara itu, para panelis dalam merumuskan pertanyaan dilakukan secara tertutup. Bahkan untuk mengetik pertanyaanpun dengan menggunakan komputer salah satu panelis, guna menjaga kerahasiaannya.
Rumusan pertanyaan ditargetkan selesai Minggu (10/2/2019) dan finalisasi pada Jumat mendatang. Sedangkan penjelasan kepada moderator terkait materi pertanyaan baru akan dilaksanakan Jumat atau Sabtu depan, kata Arief.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Iswara N Raditya