tirto.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyebut ada gangguan terhadap tahap pemutakhiran daftar pemilih di Sulawesi Tengah. Gangguan muncul pasca gempa dan tsunami melanda provinsi tersebut akhir pekan lalu.
Ketua KPU RI Arief Budiman mengatakan, saat ini proses pemutakhiran data pemilih sedang berlangsung. Akan tetapi, tahapan itu tak bisa dilakukan maksimal di Sulteng karena terputusnya akses dari dan menuju ke sejumlah daerah di sana.
"Kalau memang belum bisa dilakukan pemutakhiran saat ini, mereka kan tetap harus ada waktu untuk proses pemutakhiran itu. Nanti saya akan bicara dengan Bawaslu dulu. Kalau perlu diatur jadwal tersendiri maka akan kami atur," kata Arief di kawasan Tugu Tani, Jakarta, Jumat (5/10/2018).
Menurut Arief, ada sedikitnya 4 kota dan kabupaten yang terganggu proses pemutakhiran data pemilihnya pasca gempa dan tsunami. KPU RI belum bisa memastikan kapan tahap pemutakhiran data pemilih kembali dilanjutkan di daerah-daerah terdampak itu.
Saat ini KPU sebenarnya sudah menetapkan DPT untuk pemilu 2019. Jumlah pemilih yang masuk DPT Hasil Perbaikan di dalam negeri berjumlah 185.084.629 orang. Jumlah DPT Hasil Perbaikan di luar negeri tercatat 2.025.344 orang.
Jumlah itu masih bisa berkurang hingga DPT Hasil Perbaikan selesai diperbaiki pada 15 November 2018. Setelah itu, akan terdata berapa jumlah pasti warga yang terdaftar sebagai pemilih di pemilu.
Menurut Arief, bencana di Sulteng belum mengganggu tahapan pemilu lain. Alasannya, saat ini KPU RI belum banyak melakukan persiapan untuk penyaluran logistik serta pemungutan suara.
"Tapi kalau tahapan pemutakhiran data pemilih, iya. Bagaimana mereka mau bekerja orang aksesnya saja susah. Nanti kami pikirkan apakah perlu jadwal sendiri [untuk pemutakhiran data di Sulteng] atau gimana," kata Arief.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Yantina Debora