Menuju konten utama

KPAI Cabut Surat Permintaan Penghentian Audisi Umum PB Djarum

PB Djarum sepakat mengubah nama Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2019 menjadi Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis, tanpa menggunakan logo, merek, dan brand Djarum.

KPAI Cabut Surat Permintaan Penghentian Audisi Umum PB Djarum
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra, Komisioner KPAI Sitti Hikmawatty, Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pribudiarta Nur Sitepu, dan Ketua KPAI Susanto dalam jumpa pers tentang Audisi Beasiswa Bulutangkis Djarum di Jakarta, Kamis (1/8/2019). ANTARA/Dewanto Samodro

tirto.id - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) resemi mencabut surat permintaan penghentian Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis.

Keputusan ini terjadi usai mereka menghadiri rapat konsolidasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), PBSI, dan PB Djarum di Kantor Kemenpora, Kamis (12/9/2019) pagi. Hasil rapat kemudian disampaikan langusng oleh Menpora, Imam Nahrawi kepada wartawan.

“PB Djarum sepakat mengubah nama Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2019 [tahun ini] menjadi Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis, tanpa menggunakan logo, merek, dan brand Djarum. Untuk KPAI mereka sepakat mencabut surat tanggal 29 Juli 2019 tentang permintaan penghentian audisi Djarum,” ungkap Imam.

Selain keputusan itu, selanjutnya Kemenpora memberi kesempatan kepada PB Djarum untuk melakukan pembahasan internal terkait nasib Audisi Umum pada 2020 mendatang. Mereka juga bersedia melakukan mediasi lebih lanjut dan membantu PB Djarum untuk menyelenggarakan audisi yang sesuai prosedur tahun depan.

“Semoga ini mengakhiri polemik, kekhawatiran, mungkin juga kecemasan atlet-atlet muda, orang tua, dan masyarakat tentang masa depan bulutangkis Indonesia,” lanjut Imam.

Dalam pertemuan hari ini, KPAI datang diwakili oleh ketuanya, Susanto, sementara PBSI diwakili Sekjen mereka, Achmad Budhiarto. Adapun PB Djarum tidak bisa menghadirkan direktur mereka, Yoppy Rosimin yang berhalangan karena ada kegiatan di Kudus. Sebagai gantinya, klub badminton ini diwakili oleh salah satu pegurusnya, Lius Pongoh.

Yoppy sendiri sebelumnya pada Sabtu (7/9/2019) lalu mengatakan kalau keputusan menutup Audisi Umum pada 2020 mendatang sudah final. Tapi belakangan hal itu dia ralat.

“Itu dulu kami bilang final karena KPAI zero tolerance. Sekarang tergantung Kemenpora mau kami lanjut atau tidak,” kata dia kepada Tirto, Rabu (11/9/2019).

Pernyataan tersebut membuka peluang Audisi Umum pada 2020 mendatang batal dihapuskan. Tetapi, kepastian mengenai nasib ajang pencarian bakat tersebut masih akan dibahas PB Djarum dalam beberapa waktu ke depan.

Di tahun ini sendiri, PB Djarum mencanangkan audisi umum di lima kota. Dua kota telah dilalui, yakni Bandung dan Purwokerto. Sisanya masing-masing akan dihelat di Surabaya (20-22 Oktober 2019), Karanganyar (27-29 Oktober 2019), serta Kudus (17-19 November 2019).

Baca juga artikel terkait PB DJARUM atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Olahraga
Reporter: Herdanang Ahmad Fauzan
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Irwan Syambudi