Menuju konten utama
Berita Internasional Terkini

Konflik Ukraina Terkini: Mengapa AS & Inggris Beri Sanksi ke Rusia?

Inggris sudah mengumumkan sanksi terhadap lima bank di Rusia, bagaimana dengan Amerika Serikat?

Konflik Ukraina Terkini: Mengapa AS & Inggris Beri Sanksi ke Rusia?
Ilustrasi Ukraina dan Rusia

tirto.id - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengaku telah memberikan sanksi yang luas kepada Rusia. Masalah ini terkait tudingan invasi yang dilakukan negara pimpinan Vladimir Putin itu.

"Kami telah memutuskan pemerintah Rusia dari pembiayaan Barat," kata Joe Biden seperti dikutip BBC.

Sanksi ini diberikan usai politkus Rusia memberikan wewenang kepada Presiden Putin untuk mengirimkan pasukan ke dua bagian Ukraina Timur yang dikuasai kelompok pemberontak.

Menurut Rusia, daerah-daerah itu adalah wilayah merdeka, tetapi Ukraina menyebut langkah itu untuk menyerang kedaulatannya.

Menurut sebagian besar negara Barat, tindakan itu sebagai dalih Rusia untuk melakukan invasi secara luas.

Pada Senin lalu, Putin sudah memerintahkan tentara ke wilayah Donetsk dan Luhansk yang memisahkan diri. Menurut Putin, itu adalah upaya untuk "menjaga perdamaian", tetapi AS justru menyebutnya sebagai "omong kosong".

Berdasarkan penampakan citra satelit selama 24 jam terakhir, ada pasukan dan peralatan baru di Rusia barat dan lebih dari 100 kendaraan di lapangan terbang Belarus dekat perbatasan Ukraina. Hal itu disampaikan perusahaan teknologi luar angkasa AS Maxar.

Terkait dengan hal itu, militer Rusia belum memberikan komentar dan sampai saat ini masih belum jelas apakah ada pasukan Rusia yang dikirim ke Ukraina timur.

Sanski Inggris dan AS kepada Rusia

Di sisi lain, CNBC melaporkan, Inggris sudah mengumumkan sanksi terhadap lima bank di Rusia, seperti Bank Rossiya, Black Sea Bank, Genbank, IS Bank dan Promsvyazbank.

Bank Rossiya sudah berada di bawah sanksi Amerika Serikat sejak tahun 2014 karena hubungannya dekat dengan pejabat Kremlin.

Sedangkan Washington belum mengumumkan langkah-langkah pasti yang akan diambil. Menurut beberapa sumber, pemerintahan Biden sudah menyiapkan langkah-langkah besar untuk merugikan ekonomi Rusia.

Washington juga akan memakai alat sanksinya yang paling kuat terhadap individu dan perusahaan Rusia dengan menempatkan mereka dalam daftar Warga Negara yang Ditunjuk Secara Khusus (SDN).

Kemudian, secara efektif mengeluarkan mereka dari sistem perbankan AS, melarang perdagangan mereka dengan orang Amerika dan membekukan aset.

Masih tidak jelas apakah bank Rusia akan ditambahkan ke dalam daftar SDN, tetapi sanksi itu dinilai bisa memukul Rusia dengan keras dan mempersulit mereka untuk melakukan transaksi dalam dolar AS.

Menurut data dari Bank of International Settlements (BIS), pemberi pinjaman Eropa memegang bagian terbesar dari hampir 30 miliar dolar AS eksposur bank asing ke Rusia.

Sedangkan menurut data bank sentral Rusia, total aset dan kewajiban asing perbankan Rusia masing-masing mencapai 200,6 miliar dolar AS dan 134,5 miliar dengan pangsa dolar AS sekitar 53 persen dari keduanya.

Baca juga artikel terkait PERANG RUSIA DAN UKRAINA atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya