tirto.id - Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi pada Rabu, (8/7/2022) pukul 13:04 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 500 meter di atas puncak.
Pada saat erupsi tersebut, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 50 mm dan durasi 75 detik.
Sebelumnya, masih pada Rabu, 08 Juni 2022, pukul 11:59 WIB, Gunung Anak Krakatau juga mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 500 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 55 mm dan durasi 131 detik.
Sedangkan pada periode pengamatan Kamis, (9/6/2022) pukul 00:00-06:00 WIB, dari Gunung Anak Krakatau terjadi 3 kali gempa hembusan dengan amplitudo 12-15 mm, dan lama gempa 11-18 detik.
Sementara itu, selain Gunung Anak Krakatau, di Pulau Jawa, gunung yang aktivitas vulkaniknya cukup tinggi dan berada pada level III atau siaga adalah Gunung Merapi.
Pada periode pengamatan Kamis, (9/6/2022) pukul 00:00-06:00 WIB Gunung Merapi mengalami 3 kali guguran lava pijar ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter.
Berikut aktivitas terkini Gunung Merapi dan Gunung Anak Krakatau
Aktivitas terkini Gunung Merapi menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG)
Periode pengamatan
09-06-2022 00:00-06:00 WIB
Lokasi Gunung Merapi
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Hasil pengamatan meteorologi
Cuaca berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah ke arah timur dan barat. Suhu udara 13-18 °C, kelembaban udara 65-96.1 %, dan tekanan udara 626-687 mmHg. Volume curah hujan 6 mm per hari.
Hasil pengamatan visual
● Gunung jelas, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 20-30 meter di atas puncak kawah.
● Teramati 3 kali guguran lava pijar ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter.
Hasil pengamatan gempa
■ Guguran
(Jumlah : 14, Amplitudo : 3-20 mm, Durasi : 77.6-134.3 detik)
■ Hembusan
(Jumlah : 1, Amplitudo : 4 mm, Durasi : 25.6 detik)
■ Hybrid/Fase Banyak
(Jumlah : 2, Amplitudo : 3-8 mm, S-P : 0.5-0.7 detik, Durasi : 7-7.4 detik)
Tingkat aktivitas
Gunung Merapi Level III (Siaga)
Rekomendasi BPPTKG
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Aktivitas terkini Gunung Anak Krakatau menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)
Periode pengamatan
09-06-2022 00:00-06:00 WIB
Lokasi Gunung Anak Krakatau
Gunung Anak Krakatau terletak di KabKota Lampung Selatan, Lampung dengan posisi geografis di Latitude -6.102°LU, Longitude 105.423°BT dan memiliki ketinggian 157 mdpl
Tingkat aktivitas
Gunung Anak Krakatau Level III (Siaga)
Hasil pengamatan visual
Gunung api tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan, angin lemah ke arah barat laut.
Hasil pengamatan klimatologi
Cuaca berawan, angin lemah ke arah barat laut. Suhu udara sekitar 26-27°C. Kelembaban 66-71%.
Hasil pengamatan gempa
3 kali gempa hembusan dengan amplitudo 12-15 mm, dan lama gempa 11-18 detik.
4 kali gempa low frequency dengan amplitudo 13-20 mm, dan lama gempa 4-7 detik.
1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 2-20 mm, dominan 4 mm.
Rekomendasi PVMBG
Masyarakat/pengunjung/wisatawan/pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif.
Editor: Iswara N Raditya