Menuju konten utama

Kondisi Stres Picu Kurangnya Produksi ASI

Faktor psikologis seorang ibu menjadi kunci penting dalam proses pemberian ASI kepada bayinya. Untuk itu, penting bagi ibu menyiapkan kondisi psikologisnya agar tidak stres sehingga ASI dapat keluar dengan lancar.

Kondisi Stres Picu Kurangnya Produksi ASI
Seorang aktivis memperagakan cara menyusui saat kegiatan sosialisasi di Surabaya, Jawa Timur. Antara Foto/Moch Asim.

tirto.id - Kondisi stres dapat mengurangi produksi Air Susu Ibu (ASI) ibu menyusui, demikian disampaikan Koordinator Klinik Laktasi Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk Jakarta dr. Naomi Esthernita F Dewanto SpA (K).

"Faktor psikologis seorang ibu menjadi kunci penting dalam proses pemberian ASI kepada bayinya. Jika kondisi psikologis ibu tertekan atau maka dengan sendirinya produksi ASI akan terganggu," ujar Naomi dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/8/2016).

Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk menyiapkan psikologis ibu agar ASI-nya bisa lancar keluar.

Naomi memaparkan, banyak ibu yang tak bisa memproduksi ASI dengan baik akibat adanya faktor tekanan dari orang terdekatnya sendiri.

"Misalnya ASI tidak keluar empat hari, biasanya ibu atau mertua langsung mendesak agar anak diberikan susu formula atau air putih," tambah dia.

Padahal, Naomi menambahkan bahwa dalam beberapa kasus, ASI memang tidak langsung keluar saat bayi baru lahir.

"Situasi itu membuat suami atau anggota keluarga lain tak sabar untuk memberikan bayi susu formula,” tambah dia.

Produksi ASI seorang ibu tidak ada hubungannya dengan ukuran payudara atau puting susu. Menurut dia payudara kecil juga bisa memproduksi ASI berlimpah.

Untuk membuat ASI tetap berlimpah maka diperlukan rangsangan hisapan mulut bayi. Agar sukses menyusui, sebaiknya ibu harus banyak memerah susunya di sela-sela kerja.

"Jangan sampai biasanya memerah ASI setiap tiga jam sekali, tapi karena ditunda jadi memerah lima jam sekali. Jika seperti itu lama kelamaan produksi ASI berkurang," tukas dia.

Baca juga artikel terkait AIR SUSU IBU

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari