tirto.id - Harimau Sumatera yang sempat terjebak selama tiga hari di ruko kawasan pasar Pulau Burung, Indragiri Hilir, Riau berhasil dievakusi oleh petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.
Sejumlah luka ditemukan pada beberapa bagian tubuh harimau Sumatera jantan tersebut setelah sempat memasuki kawasan ruko pasar sejak Rabu (14/11/2018).
"Ada luka pada bagian kaki kiri depan. Menurut analis tim medis kami, tiga dokter hewan, luka itu karena jeratan," kata Kepala BBKSDA Riau, Suharyono di Pekanbaru, Sabtu (17/11/2018).
Analisis sementara bahwa luka itu akibat jeratan diperkuat dengan temuan luka pada bagian tubuh lainnya seperti pada kaki kanan bagian belakang. "Saat ini luka-lukanya dalam proses pengobatan," ujarnya.
Selain itu, Haryono juga mengatakan tim medis menemukan adanya struktur gigi dan taring yang retak.
Dia menduga bahwa retaknya taring dan beberapa lainnya struktur gigi tersebut akibat si raja rimba yang belakangan diketahui berjenis kelamin jantan dan berusia tiga tahun itu akibat berupaya melepaskan diri dari jeratan dengan cara menggigit jerat.
"Kemungkinan karena mengigit jerat biasanya," katanya menduga.
Namun, Suharyono belum menjelaskan lebih banyak perihal adanya dugaan jerat harimau di kawasan tersebut.
Saat ini dia mengatakan timnya masih fokus pada proses evakuasi dan pengobatan satwa malang itu.
Sebelumnya, si raja rimba bernama Latin, Panthera Tigris Sumatrae tersebut berhasil dievakuasi setelah proses pembiusan tahap kedua dilakukan pada Sabtu dinihari tadi.
"Saat ini harimau Sumatera sudah berada di kandang evakuasi," kata Haryono.
Ia menjelaskan bahwa proses evakuasi yang telah memakan waktu selama tiga hari itu berhasil dilakukan setelah petugas berhasil membius harimau Sumatera dewasa tersebut sekitar pukul 01.48 WIB, Sabtu (17/11/2018) dinihari.
Pembiusan tahap kedua itu dilakukan saat si kucing besar tersebut tengah terjebak di kolong-kolong gedung rumah toko kawasan Pasar Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.
Pasca dibius, harimau tersebut selanjutnya tertidur akibat pengaruh obat. Pada waktu bersamaan, tim gabungan BBKSDA Riau yang dibantu aparat TNI dan Polri langsung berupaya membongkar sebagian pondasi lantai Ruko hingga si karnivora atau hewan pemakan daging itu berhasil dievakuasi ke kandang.
Kejadian ini berawal saat seekor harimau dewasa tiba-tiba masuk ke kawasan pasar di Indragiri Hilir, Rabu (14/11/2018) lalu. Haryono menduga bahwa harimau tersebut berasal dari kawasan semak belukar yang berlokasi tidak jauh dari pasar itu.
Ia menjelaskan tidak jauh dari kawasan pasar terdapat semak belukar seluas empat hektare yang selama ini dikenal sebagai salah satu tempat persembunyian harimau.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri