Menuju konten utama

Khofifah Nilai MBG dapat Menguatkan Kecerdasan dan Iman Anak

Khofifah Indar Parawansa mengatakan Muslimat NU mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Khofifah Nilai MBG dapat Menguatkan Kecerdasan dan Iman Anak
Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menyampaikan sambutan dalam Pembukaan Kongres XVIII Muslimat NU di Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2025). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/sgd/YU

tirto.id - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan lembaganya mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menjadi program andalan Presiden Prabowo Subianto.

Menurut Khofifah, program MBG dicetuskan Prabowo karena ingin menjadikan anak-anak Indonesia kuat kecerdasan dan keimanannya.

"Kenapa Pak Presiden juga melahirkan kebijakan makan bergizi gratis? Karena ingin anak-anak Indonesia ke depannya adalah anak-anak yang kuat IQ-nya, kuat gizinya, kuat imannya, kuat karakternya," kata Khofifah dalam acara pembukaan Kongres ke-XVIII Muslimat NU di Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2025).

Di depan Prabowo, Khofifah pun memaparkan bahwa Muslimat NU juga turut berkecimpung dalam pendidikan anak. Mulai dari aktif pada kegiatan Taman Pendidikan Qur'an (TPQ), Taman Kanak-Kanak (TK), dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

"Kami membina 16.350 Taman Pendidikan Al-Qur'an. Kami hari ini juga membina 9.800 TK dan RA. RA itu TK dalam koordinasi Kementerian Agama. Kami juga mengkoordinasikan hampir 7.000 pendidikan anak usia dini," ucap Khofifah.

Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto mengatakan akan tetap mempertahankan Program MBG demi memberi makan untuk anak Indonesia.

"Saya mau menghemat uang, uang itu untuk rakyat. Untuk memberi makan untuk anak-anak rakyat.," kata Prabowo.

Ia bahkan mengatakan rela memotong anggaran untuk dinas perjalanan luar negeri dan penelitian selagi program tersebut dapat terlaksana.

"Enggak usah keluar negeri. 5 tahun enggak usah keluar negeri kalau perlu. Yang perlu keluar negeri yang tugas. Tugas keluar negeri, tugas belajar boleh. Cukup seminar, cukup kajian-kajian cukup apa itu FGD (Forum Group Discussion)," tegasnya.

Sebab, untuk penelitian, ia menganggap bahwa praktik langsung di lapangan jauh lebih penting daripada diskusi terus-menerus.

"Mau diskusi apa lagi? Itu tuh. Ngentaskan kemiskinan absolut. Bantu rakyat yang lapar cari makan. Sekolah yang rusak perbaiki. Jalan yang rusak perbaiki," imbuhnya.

Baca juga artikel terkait MAKAN BERGIZI GRATIS atau tulisan lainnya dari Muhammad Akbar Darojat Restu

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Muhammad Akbar Darojat Restu
Penulis: Muhammad Akbar Darojat Restu
Editor: Bayu Septianto