Menuju konten utama

Kemlu RI: Tak Ada WNI Jadi Korban Banjir dan Longsor di Korsel

Kementerian Luar Negeri RI memastikan tak ada WNI yang meninggal, hilang, atau diungsikan akibat banjir dan longsor di Korea Selatan.

Kemlu RI: Tak Ada WNI Jadi Korban Banjir dan Longsor di Korsel
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha. ANTARA/Yashinta Difa

tirto.id - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melaporkan hingga saat ini belum ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban terdampak banjir dan tanah longsor di Korea Selatan (Korsel)

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Judha Nugraha menyatakan informasi ini dari hasil laporan KBRI Seoul yang terus berkoordinasi dengan otoritas setempat.

“Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban meninggal, hilang atau pun diungsikan,” kata Judha dalam keterangan pers, Senin (17/7/2023).

Judha menyampaikan KBRI Seoul juga berkoordinasi dengan kelompok komunitas Indonesia melalui Tim Gerak Cepat (Gercep) yang ada di setiap kantung-kantung WNI.

Ia menambahkan KBRI Seoul telah menyampaikan imbauan agar para WNI di Korea Selatan meningkatkan kewaspadaan, selalu memantau situasi melalui informasi resmi otoritas setempat dan media, serta segera menghubungi hotline KBRI Seoul jika mengalami situasi kedaruratan.

“Imbauan yang sama juga disampaikan melalui aplikasi Safe Travel Kemlu,” sambung Judha.

Berdasarkan data Imigrasi Korea Selatan per 31 Mei 2023, WNI dengan visa tinggal di Korsel yang lebih dari 1 tahun tercatat mencapai 47.304 orang.

“Terdiri dari para pekerja migran, pelajar/mahasiswa, profesional, dan yang menikah dengan warga lokal Korea,” imbuh Judha.

Hujan lebat selama lebih dari seminggu terakhir melanda Korea Selatan mengakibatkan banjir besar dan tanah longsor. Wilayah terdampak paling parah berada di beberapa kota di provinsi North Gyeongsang, North Chungcheong, dan South Jeolla.

“Hingga Minggu (16 Juli 2023) tercatat terdapat 35 korban meninggal, 10 orang dinyatakan hilang dan 7.866 orang dari 13 kota diungsikan ke tempat-tempat penampungan sementara,” terang Judha.

Pemerintah Korea Selatan masih mengeluarkan peringatan nasional terkait hujan lebat dan bahaya banjir di lebih 50 kota.

Baca juga artikel terkait BANJIR DAN LONGSOR DI KORSEL atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan

Artikel Terkait