tirto.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengklaim tarif listrik Indonesia masih lebih murah dan bisa bersaing dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asia Tenggara.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agung Pribadi, menjelaskan dengan harga tersebut seharusnya daya beli masyarakat tetap terjaga di tengah maraknya kenaikan harga komoditas energi di tengah konflik geopolitik global.
Kepastian ini bisa dibuktikan dari besaran tarif tenaga listrik di Indonesia saat ini.
"Kami pastikan tarif listrik di Indonesia masih tergolong murah dibandingkan negara-negara lain di regional ASEAN," kata Agung dalam keterangan resmi yang diterima Tirto, Rabu (6/4/2022).
Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, besaran tarif rata-rata untuk pelanggan rumah tangga nonsubsidi (tarif adjustment) sebesar Rp1.445 per kWh.
Besaran tarif ini jauh lebih murah dibanding tarif listrik rumah tangga di Thailand yang mencapai Rp1.597 per kWh, Vietnam Rp1.532 per kWh, Singapura Rp2.863 per kWh dan Filipina Rp2.421 per kWh.
Sementara untuk golongan Bisnis Menengah-TR, tarif listrik di Indonesia ditetapkan sebesar Rp1.445 per kWh, masih lebih murah dibandingkan di Filipina (Rp1.636/kWh), Malaysia (Rp1.735/kWh), Vietnam (Rp1.943/kWh) dan Singapura (Rp2.110/kWh).
Kemudian pada golongan Bisnis Besar-TM, tarif listrik di Indonesia merupakan yang termurah se-ASEAN, yakni Rp1.115/kWh, bila dibandingkan konsumen kelas yang sama di Singapura mencapai Rp2.063/kWh, Vietnam Rp1.787/kWh, Filipina Rp1.603/kWh, Thailand Rp1.370/kWh dan Malaysia Rp1.227/kWh.
"Ini [tarif] sebagai langkah stimulus pemerintah guna menggaet investor untuk memperbaiki iklim bisnis di Indonesia di tengah pandemi," jelas Agung.
Di samping itu, terdapat tarif untuk jenis pengguna Industri Menengah-TM, tarif listrik di Indonesia sebesar Rp1.115/kWh, lebih murah daripada tarif di Singapura yang mencapai Rp1.922/kWh, Filipina Rp1.567/kWh dan Vietnam Rp1.117/kWh. Tarif ini berada sedikit di atas Malaysia yang tarifnya Rp1.060/kWh dan Thailand Rp991/kWh.
Adapaun jenis pengguna industri besar di Indonesia sebesar Rp997/kWh, hanya sedikit lebih tinggi dibanding Thailand Rp990/kWh dan Malaysia Rp991/kWh. Untuk kelas ini Singapura mematok tarif Rp1.863/kWh, Filipina Rp1.559/kWh dan Vietnam Rp1.060/kWh.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Fahreza Rizky