tirto.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan tahun depan sudah ada beberapa bangunan yang dibangun di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur. IKN Nusantara nantinya memiliki luas sebesar 256 hektare.
Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti menjelaskan pembangunan diawali dari Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) yang memiliki luas sebesar 6.671 hektare.
"KIPP itu dibagi 1A, 1B, dan 1C. Semoga 1A sudah ada bangunannya di 2024, 1B dan 1C menyusul," kata Diana dikutip Antara, Jakarta, Selasa (11/7/2023).
KIPP diproyeksikan mampu menampung sebanyak 280-300 ribu jiwa dengan konsep kota masa depan yang berbasis hutan dan kepulauan.
Sehingga, pembangunan di IKN Nusantara pun ditargetkan untuk tidak merusak lingkungan. Karena 70 persen lahan ditargetkan untuk menjadi lahan hijau dan 30 persen lahan digunakan untuk bangunan-bangunan.
"Kita harus tetap membangun tetapi memperhatikan dan menjamin keberlanjutan sosial, ekonomi, lingkungannya," kata dia.
Kementerian PUPR menargetkan semua kegiatan pembangunan di IKN Nusantara itu harus mencerminkan identitas nasional, tidak hanya suku atau bangsa tertentu saja.
"Jadi pembangunan di sini bukan hanya pembangunan yang biasa aja, tapi kita harus membangun yang lebih bagus dan berstandar internasional," katanya.
Sementara itu, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Usman Kansong mengatakan, pemindahan ibu kota ke Nusantara bukan hanya sekedar memindahkan lokasi atau perangkat pemerintahan saja, melainkan menjadi simbol lompatan bangsa Indonesia.
Sejauh ini, menurutnya pemerintah terus menyiapkan perencanaan yang matang untuk pembangunan IKN Nusantara itu. Pembangunannya pun bakal mengimplementasikan inovasi-inovasi yang dikembangkan berbagai kalangan masyarakat.
"Kita paham betul banyak sekali sumber daya masyarakat Indonesia yang ahli di bidangnya yang bisa memberikan sumbangsih bagi bangsa untuk memberi solusi dan nilai tambah bagi tantangan yang kita hadapi, mulai dari perencanaan IKN hingga pengembangan IKN yang terus berkelanjutan," kata Usman.
Editor: Anggun P Situmorang