tirto.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mendorong negara anggota Group of Twenty (G20) untuk membangun ketahanan sistem kesehatan global.
"Pandemi COVID-19 telah memberikan pelajaran bahwa tidak ada orang yang aman sampai semua orang aman," kata Juru Bicara G20 Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi pada konferensi pers di sela agenda G20, Yogyakarta, Senin (20/6/2022).
Nadia mengatakan pembangunan sistem kesehatan global dapat dilakukan dengan menyinergikan sumber daya keuangan dan kesehatan esensial. Pada saat yang sama, negara anggota G20 bisa mengoptimalkan platform berbagi data genomik global yang dipercaya oleh para ilmuwan di seluruh dunia.
Nadia menambahkan mekanisme pembiayaan penting untuk membantu negara-negara yang membutuhkan selama masa pandemi COVID-19. Hal itu juga untuk menanggapi masalah kesehatan di masa depan selama pandemi.
Nadia mendukung pembentukan dana perantara keuangan yang sesuai melalui pendanaan negara G20 dan gugus tugas kesehatan.
“Dana saja tidak akan cukup. Ke depan, kita harus membangun mekanisme untuk meningkatkan dan memobilisasi sumber daya sehingga penanggulangan medis darurat dapat diakses oleh semua negara saat krisis terjadi,” kata dia.
Menurut Nadia, kemitraan multisektoral seperti Kelompok Koordinasi Internasional (ICG) tentang Penyediaan Vaksin, Kerangka Kesiapsiagaan Pandemi Influenza (PIP), dan ACT-Accelerator perlu dibentuk permanen.
"Kemitraan ini dapat membantu negara-negara secara efektif menangani pandemi di masa depan," ujarnya.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan