Menuju konten utama

Kemenkes Pastikan Tak Ada Kasus Malaria di IKN Nusantara

Kasus malaria di wilayah IKN berasal dari wilayah lintas batas yang berbatasan dengan Penajam Paser Utara (PPU), Paser, dan Kutai Barat.

Kemenkes Pastikan Tak Ada Kasus Malaria di IKN Nusantara
Lokasi pembangunan istana presiden di jalan lingkar Sepaku segmen 3 di Lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/10/2022). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.

tirto.id - Tim Kerja Malaria Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Helen Dewi Prameswari memastikan tidak kasus malaria di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

"Temuan yang dilakukan oleh Kemenkes menunjukkan bahwa di kawasan IKN khususnya KIPP tidak ditemukan adanya malaria,” ujar Helen dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Senin (8/5/2023).

Menurut Helen, permasalahan malaria di wilayah IKN berasal dari wilayah lintas batas yang berbatasan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kabupaten Paser, dan Kabupaten Kutai Barat.

Tingginya angka kasus malaria di Kabupaten PPU merupakan muara kasus dari wilayah lintas batas kabupaten tersebut, di mana pada Kabupaten PPU terdapat satu Puskesmas Rawat Inap yang menjadi rujukan dari wilayah perbatasan tersebut, yaitu Puskesmas Sotek di Kabupaten PPU. Hal ini disebabkan akses jalan yang bisa dilewati dari perbatasan hanya ke Kabupaten PPU.

Hal senada juga disampaikan Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat IKN, Alimuddin. Ia mengatakan kasus malaria berasal dari luar wilayah IKN.

“Beberapa waktu yang lalu ditemukan kasus malaria. Begitu pelacakan ternyata itu bukan dari IKN melainkan pekerja dari luar IKN yang kebetulan bekerja di situ,” ujar Alimuddin dalam keterangan yang sama.

Hal itu dikonfirmasi oleh Pengelola Program Malaria Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara (PPU) Ponco Waluyo. Ia mengklaim sejak 1992 terlibat dalam penanganan kasus malaria di PPU.

“Kasus terakhir yang kita temukan di wilayah yang sekarang menjadi IKN itu di bulan November tahun 2018. Itu kita temukan kasus indigenous terakhir yang di situ dan sampai sekarang tahun 2023 tidak pernah lagi kita temukan kasus indigenous,” ujar Ponco.

Ponco mencatat beberapa kasus malaria yang ditemukan di IKN merupakan kasus impor dari wilayah lain.

“Misalnya kasus di Persemaian Semoi kemarin, itu ternyata bukan kasus asli dari yang digarap IKN saat ini. Itu kasus dari luar yaitu beberapa kasus yang positif dari pekerja daerah aliran sungai yang menanam sepanjang jalur yang ada di IKN,” kata Ponco.

Wilayah daratan IKN seluas kurang lebih 256.142 hektare terletak pada dua kabupaten, yaitu Kabupaten PPU dan Kabupaten Kutai Kartanegara. Kawasan IKN beririsan dengan enam kecamatan meliputi Kecamatan Sepaku, Kecamatan Samboja, Kecamatan Loa Janan, Kecamatan Loa Kulu, Kecamatan Muara Jawa, dan Kecamatan Sanga-Sanga.

Berdasarkan informasi yang didapatkan Otorita IKN, wilayah endemis malaria terdekat dari IKN berada di Kelurahan Sotek, Kabupaten PPU yang jaraknya ke Titik Nol IKN di Kecamatan Sepaku kurang lebih 40 kilometer.

Baca juga artikel terkait PENYAKIT MALARIA atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan