Menuju konten utama

Kemenhub Temukan Sejumlah Proyek Pelabuhan Laut di Daerah Mangkrak

"Hasil kunjungan saya ke sejumlah lapangan dan saya lihat langsung ada sejumlah proyek infrastrukrur yang mangkrak."

Kemenhub Temukan Sejumlah Proyek Pelabuhan Laut di Daerah Mangkrak
Sejumlah pekerja menyelesaikan Proyek Pembangunan Dermaga 7 di Pelabuhan Merak, Banten, Minggu (4/3/2018). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

tirto.id - Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan menemukan sejumlah proyek pelabuhan laut di daerah yang mangkrak sehingga tidak dapat dipergunakan seperti seharusnya. Hal ini mengakibatkan biaya yang dikeluarkan sia-sia.

"Hasil kunjungan saya ke sejumlah lapangan dan saya lihat langsung ada sejumlah proyek infrastrukrur yang mangkrak," kata Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan Wahju Satrio Utomo saat membuka Rapat Kerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub di Jakarta, Selasa (24/4/2018) sebagaimana diberitakan Antara.

Wahju menjelaskan proyek pelabuhan laut yang mangkrak ada dua, yaitu pertama proyek yang dibangun tidak selesai dan kedua proyek yang dibangun selesai, tapi tidak dapat digunakan semestinya.

Menurutnya, proyek tersebut mangkrak karena tidak ada perencanaan yang baik sejak awal serta tidak ada koordinasi baik antara pemerintah pusat dan daerah.

Ia juga menyatakan perkara tersebut bisa terjadi disebabkan tidak adanya studi lapangan yang baik sebelum proyek dibangun sehingga saat proyek selesai, ternyata tidak bisa digunakan karena faktor penunjang tidak tersedia.

"Ada proyek pelabuhan yang sudah selesai dibangun tapi tidak bisa digunakan karena jalan yang menuju ke pelabuhan tersebut tidak tersedia," ucapnya, tanpa menyebutkan proyek pelabuhan mana saja yang mangkrak.

Wahju juga menyebut ada pula proyek yang sedang dibangun ternyata di atas tanah bermasalah sehingga saat pengerjaan selalu saja diganggu oleh masyarakat sekitar.

Selain itu, ia mempertanyakan mengapa tak ada koordinasi antara pusat dan daerah, juga bagaimana koordinasi dengan kementerian atau instansi lain seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, gubernur, bupati, wali kota, dan aparat keamanan.

Ia juga menemukan ada sejumlah kepala daerah yang sebelum proyek dibangun berjanji akan memberikan kemudahan akses infrastruktur, tapi di tengah jalan ternyata janji tersebut tak terwujud.

"Ini juga yang menyebabkan banyak proyek mangkrak karena tidak ada dukungan dari pemerintah setempat," ungkapnya.

Pihaknya juga menemukan adanya pejabat pemerintah yang tidak pernah datang ke proyek untuk mengawasi pembangunan dan sepenuhnya menyerahkan kepada kontraktor.

"Ada pejabat yang sama sekali tidak pernah datang ke proyek sampai proyek selesai dan sepenuhnya menyerahkan ke kontraktor. Dan ini saya lihat sendiri. Mari tidak usah mencari siapa yang benar dan salah," ujarnya.

Dia mengingatkan kasus korupsi tidak hanya pejabat menggunakan uang negara bukan haknya saja, tapi bisa juga tidak menggunakan weweneng yang seharusnya bisa dilakukan.

Baca juga artikel terkait PROYEK MANGKRAK

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani