tirto.id - Terkait arus balik Lebaran yang mencapai puncaknya pada 18 Juli, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyarankan agar pemudik lebih baik melintasi jalur Pantura, tol Brebes Timur, dan Cipali daripada melewati jalur selatan.
"Kalau arus mudik ini kan dari jalan mayor ke minor, sebaliknya untuk arus balik dari minor ke mayor. Selain itu, dari tol Brebes Timur itu juga tidak ada transaksi seperti waktu mudik, cukup ambil kartu," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo pada konferensi pers di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu.
Selain itu, Kemenhub juga menyatakan pemudik tidak perlu trauma dengan kemacetan atau penumpukan kendaraan (bottleneck) jika dialihkan ke tol Brebes Timur.
"Kalau dialihkan oleh petugas Kepolisian di lapangan karena telalu banyak (kendaraan) di jalur selatan, tidak usah trauma dialihkan ke Pantura kemudian masuk tol Brebes," papar Sugihardjo.
Pada arus mudik, ia menambahkan, sudah sewajarnya terjadi penumpukan kendaraan karena perpindahan dari ruas jalan tol Cikampek yang lebar menjadi lebih sempit menuju gerbang keluar tol Brebes Timur.
Senada dengan itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Pudji Hartanto mengatakan perlintasan sebidang (JPL) kereta api masih menyumbang kemacetan di jalur tengah dan selatan.
Menurut dia, banyak persimpangan sebidang di jalur tengah karena setiap delapan menit ada perlintasan kereta api yang menahan kendaraan selama 12 menit.
"Perlintasan kereta api selama 12 menit menjadi permasalahan di Ajibarang dan Prupuk sehingga daerah tersebut masih agak padat dan bermasalah. Kalau di Pantura sendiri normal," kata Pudji.
Kementerian Perhubungan menyatakan operasi angkutan Lebaran dan arus balik masih berlangsung sampai 18 Juli mendatang karena sebagian pemudik masih menunggu kepulangan hingga usai liburan sekolah.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari