tirto.id - Kementerian Agama berencana memberikan bantuan sosial khusus kepada ustaz, kiai, dan guru mengaji yang selama masa pandemi COVID-19 sepi panggilan ceramah dan dakwah. Hal ini disampaikan Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Senin (11/5/2020).
"Prioritas penanganan masyarakat terdampak COVID-19 yang berhimpitan dengan Kementerian Agama adalah ustaz, para guru ngaji, kemudian ada penyuluh agama, ulama, kiyai, dan sebagainya," kata Tauhid. Kelompok ini menurutnya sebenarnya membutuhkan bantuan, namun demi menjaga kehormatan, mereka tidak meminta-minta.
"Kelompok inilah yang barangkali juga kita perhatikan. Dan kelompok itu sebagian besar adalah para ustaz, kiai," katanya.
Kelompok lain adalah mereka yang benar-benar merasa kekurangan dan melakukan upaya-upaya untuk meminta bantuan. Ini adalah masyarakat umum.
Zainut bercerita pada masa sekarang banyak penceramah dan pemuka agama yang ketika keluar rumah berpenampilan keren dan bagus, namun tidak selaras dengan isi kantong dan keadaan dapurnya.
"Siapa tahu sudah oleng karena ada ceramah yang seharusnya dipanen tidak ada lagi karena masjid ada pembatasan," katanya. "Untuk itu kami akan memberikan perhatian secara khusus. Memberikan bantuan untuk guru ngaji, marbot, ustaz, kiai. Kami juga nanti akan berikan laporan secara detail. Karena ini juga terkait dengan transparansi penggunaan anggaran Kemenag."
Wakil Ketua Komisi VIII Fraksi Partai Golkar Ace Hasan Syadzily juga menilai serupa. Ia bilang pandemi COVID-19 sangat berpengaruh terhadap pemasukan guru mengaji dan sejenisnya.
"Gara gara COVID-19 ini, mohon maaf sekali, kultum biasanya para ustaz mendapat Rp500 ribu sampai Rp1 juta, sekarang mereka sama sekali enggak dapat," kata Ace dalam kesempatan yang sama.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Rio Apinino