tirto.id - Tiga warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan mengalami luka-luka akibat gempa bermagnitudo 7,7 di selatan Turki pada Senin (6/2/2023) pukul 14.17 waktu setempat.
Pusat gempa berada di provinsi Kahramanmaras, kurang lebih 600 kilometer sebelah tenggara Ankara. Kemudian disusul dua gempa lanjutan M 6,4 dan M 6,5 di Prov Gaziantep atau kurang lebih 700 kilometer sebelah tenggara Ankara.
KBRI Ankara telah berkoordinasi dengan Otoritas lokal, Satgas Perlindungan WNI dan PPI di sekitar lokasi terdampak gempa.
"Sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban meninggal dunia," tulis KBRI Ankara dalam keterangan resmi, Senin.
Sejumlah WNI di Kahramanmaras harus meninggalkan apartemen karena mengalami kerusakan parah. KBRI Ankara mengupayakan rumah penampungan sementara sambil menunggu penanganan dari otoritas setempat.
"3 WNI mengalami luka, 1 orang di Kahramanmaras dan 2 orang Hatay. Dan saat ini sudah dirujuk ke rumah sakit terdekat," tulis KBRI Ankara.
Sebanyak 6.500 WNI terdata tinggal di seluruh wilayah Turki. Dari jumlah tersebut, sekitar 500 orang tinggal di area gempa dan sekitarnya.
Sebagian besar WNI berstatus pelajar dan mahasiswa. Sementara sebagian lainnya adalah WNI yang menikah dengan warga setempat serta pekerja organisasi internasional.
Tim SAR dari seluruh Turki dikerahkan guna penanganan bencana. Mendagri Suleyman Soylu menyatakan prioritas saat ini adalah penyelamatan korban yang terjebak di reruntuhan dan bantuan darurat masyarakat terdampak.
Jumlah korban jiwa diperkirakan akan terus bertambah. KBRI Ankara terus berkoordinasi dengan otoritas lokal, Satgas Perlindungan WNI serta masyarakat Indonesia di wilayah terdampak gempa.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Gilang Ramadhan