Menuju konten utama

Kasus COVID-19 DKI 2 September Bertambah 1.053, Total 42.303

Penambahan kasus di DKI Jakarta kembali memasuki angka ribuan orang dengan positivity rate 11,2 persen.

Kasus COVID-19 DKI 2 September Bertambah 1.053, Total 42.303
Petugas dari Suku Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) DKI Jakarta melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh area Gedung DPRD DKI yang terletak di Jalan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (29/7/2020). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mengatakan pasien positif COVID-19 per Rabu, 2 September 2020 sebanyak 42.303 kasus.

Jumlah tersebut bertambah sebanyak 1.053 kasus dari pasien hari sebelumnya, Selasa (2/9/2020) sebanyak 41.250 orang. Artinya, penambahan kasus di DKI Jakarta kembali memasuki angka ribuan orang.

Kemudian sebanyak 1.237 pasien meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,9 persen, sementara tingkat kematian di Indonesia 4,2 persen. Sebanyak 31.741 dinyatakan telah sembuh dari COVID-19, dengan tingkat kesembuhan 75 persen.

"Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta saat ini sebanyak 9.325 kasus [Terdiri dari orang yang masih dirawat atau isolasi]," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia di Gedung Balai Kota DKI.

Dia menerangkan Pemprov DKI telah meningkatkan kapasitas pemeriksaan metode RT-PCR dengan membangun Laboratorium Satelit COVID-19.

Tes PCR di Jakarta dilakukan melalui kolaborasi dengan Laboratorium Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, BUMN, dan swasta. Pemprov DKI Jakarta memberikan dukungan biaya tes kepada Laboratorium BUMN dan swasta yang ikut berjejaring bersama dalam pemeriksaan sampel program.

Berdasarkan data terkini kata dia, Dinkes DKI telah melakukan tes PCR terhadap 7.003 orang. Dari sejumlah data tersebut, 5.672 diantaranya dilakukan tes untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru pada Selasa (1/9/2020) kemarin.

"Hasilnya hasil 851 positif dan 4.821 negatif," ucapnya. Sementara 202 kasus positif merupakan akumulasi dari hari sebelumnya yang baru dilaporkan.

Kemudian untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 11,2 persen, sedangkan Indonesia sebesar 6,5 persen. Positivity rate DKI Jakarta dan Indonesia dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan standar presentase dari World Health Organization (WHO) yaitu 5 persen.

Pada perpanjangan kembali PSBB Transisi Fase 1 ini, Pemprov DKI Jakarta menyarankan bagi masyarakat yang ingin memasuki ibu kota, untuk melakukan pemeriksaan mandiri COVID-19 melalui JakCLM di aplikasi JAKI.

Melalui JakCLM, masyarakat dapat mengetahui risiko COVID-19 serta mendapatkan berbagai rekomendasi kesehatan sesuai dengan risiko yang dimiliki.

"Kontribusi masyarakat dalam pengisian JakCLM dapat membantu Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan pencegahan penyebaran kasus COVID-19 di Jakarta," ucapnya.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta memperketat kegiatan-kegiatan yang berpotensi mendatangkan kerumunan di ruang publik. Seperti meniadakan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) dan meniadakan Kawasan Khusus Pesepeda (KKP).

Melalui Satpol PP Provinsi DKI Jakarta, penindakan atas pelanggaran penggunaan masker juga akan digencarkan, begitu pula dengan bentuk pelanggaran-pelanggaran PSBB lainnya. Sehingga, harapannya masyarakat dapat lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan dan turut berpartisipasi dalam memutus mata rantai penularan COVID-19.

Lebih lanjut, Pemprov DKI juga terus mengingat masyarakat agar selalu memperhatikan dan menjalankan prinsip-prinsip ini dalam berkegiatan sehari-hari:

  • Tetap tinggal di rumah dan tidak keluar bila tidak ada keperluan mendesak.
  • Selalu jalankan 3M: Memakai masker dengan benar, Menjaga jarak aman 1,5 - 2 meter, dan Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin.
  • Seluruh kegiatan yang diizinkan beroperasi harus dalam kapasitas maksimal 50% dan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.
  • Ingatkan sesama untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.

Pemprov DKI Jakarta juga masih membuka kesempatan untuk masyarakat berbagi dengan sesama yang membutuhkan bantuan karena terdampak pandemi COVID-19 dalam program Kolaborasi Sosial Berskala Besar atau KSBB.

Masyarakat dapat memberikan bantuan berupa bahan pangan pokok, makanan siap saji, hingga uang tunai. Informasi lengkap seputar KSBB dapat melalui situs https://corona.jakarta.go.id/kolaborasi.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Restu Diantina Putri