Menuju konten utama

Kapolri Siap Telusuri Video Testimoni Fredi Budiman

Kapolri siap mengungkap informasi yang terdapat di dalam video testimoni terakhir Fredy Budiman sebelum dieksekusi mati.

Kapolri Siap Telusuri Video Testimoni Fredi Budiman
Fredy Budiman. Antara foto/idhad zakaria.

tirto.id - Polisi telah menerima rekaman testimoni terakhir dari Fredy Budiman. Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengungkapkan, pihaknya akan segera memproses penyelidikan terhadap isi video itu lebih lanjut.

"Sudah (terima), kami akan pelajari rekaman video itu," ujar Kapolri di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat, (26/08/2016).

Sementara itu, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menegaskan tidak akan membuka rekaman video tersebut ke publik karena hanya berisi pesan terakhir Fredy sebelum dieksekusi mati pada 29 Juli lalu.

"Tidak lah (diungkap ke publik). Nanti kami lihat dulu isinya apa," kata Yasonna di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan bahwa dalam video tersebut Fredy tidak menyebut nama-nama pejabat Polri, BNN, maupun TNI yang membantu operasi bisnis narkobanya.

Sebelumnya, Kepala Bagian Humas Ditjen PAS Kemkumham Akbar Hadi mengaku sempat membuat video yang berisi testimoni termasuk perubahan sikap Fredy yang menjadi semakin baik selama dibina di Lapas Nusakambangan.

"Ini kan menarik, yang dulu bandar narkoba, main perempuan, sekarang bisa berubah," kata Akbar.

Fredy, dalam tulisan yang dibuat Haris berjudul "Cerita Busuk dari Seorang Bandit: Kesaksian bertemu Freddy Budiman di Lapas Nusa Kambangan (2014)", mengaku memberikan uang ratusan miliar rupiah kepada penegak hukum di Indonesia untuk melancarkan bisnis haramnya di Tanah Air.

Menurut Kapolri, tim pencari fakta sedang menginvestigasi video rekaman tersebut untuk membuktikan kebenaran informasi yang disampaikan Fredy melalui Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar, tentang keterlibatan pejabat Mabes Polri dalam bisnis narkoba Fredy.

Uang masing-masing sebesar Rp450 miliar disebutnya telah diberikan kepada Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Rp90 miliar ke pejabat Mabes Polri. Fredy juga mengaku pernah menggunakan fasilitas mobil pejabat TNI berbintang dua.

Baca juga artikel terkait NARKOBA

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra