Menuju konten utama

Kapolri Minta Investor Tak Takut Berinvestasi Sebab Indonesia Aman

Menurut Tito, amannya situasi wilayah Asia Tenggara itu karena didukung oleh adanya organisasi ASEAN.

Kapolri Minta Investor Tak Takut Berinvestasi Sebab Indonesia Aman
Kapolri Jendral Tito Karnavian. TIRTO/Andrey Gromico.

tirto.id - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyatakan bahwa situasi di Indonesia dan negara-negara tetangga relatif stabil dan aman. Hal itu disampaikan Tito guna meyakinkan para investor agar mau berinvestasi di Indonesia.

"Masalah di Marawi, Filipina Selatan, ada masalah di Papua, ada masalah terorisme Asia Tenggara, ada masalah di Myanmar, tapi perang antarnegara tidak ada," kata Kapolri di Jakarta, Senin (20/11/2017).

Tito mengklaim, wilayah Asia Tenggara adalah kawasan yang paling aman di dunia karena tidak ada konflik antarnegara. Kondisi itu, kata Tito, berbeda dengan wilayah Asia lainnya yang sering dilanda konflik dan ketegangan.

"Bila dibandingkan dengan konflik kerawanan, ketegangan antarnegara di Korea Selatan, Taiwan, Cina dan lain-lain, apalagi yang di Timur Tengah sampai perang antarnegara," katanya.

Menurut Tito, amannya situasi wilayah Asia Tenggara itu karena didukung oleh adanya organisasi ASEAN.

Bahkan, Tito menyatakan bahwa Indonesia berpotensi menjadi negara dengan ekonomi yang mampu mendominasi dunia.

"Indonesia memiliki potensi menjadi negara dominan, karena kita mempunyai populasi yang besar. Ini menjadi sumber potensial. Angkatan kerja besar, SDA melimpah, kemudian luas wilayahnya," katanya.

Ia menerangkan, saat ini Indonesia masuk ke dalam peringkat 16 besar dalam G20. Angka itu, kata dia, juga berpotensi mengalami kenaikan peringkat.

"Survei-survei menunjukkan bahwa sekarang kita masuk G20, 16 besar. Bahkan ada yang survei yang menyampaikan bahwa pada 2035 diperkirakan nomor 5, di tahun 2045 akan menjadi nomor 4 dunia," katanya.

Untuk mewujudkan cita-cita itu, maka Tito meminta masyarakat untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan.

"Jangan kita ribut cakar-cakaran di dalam. Negara yang paling solid di internal, bisa memenangkan pertarungan. Jadi kita harus berpikir jangan ribut masalah suku, agama, ras. Masalah perbedaan itu harusnya sudah selesai pada tahun 1928 melalui Sumpah Pemuda," paparnya.

Baca juga artikel terkait INVESTASI

tirto.id - Ekonomi
Sumber: antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto