Menuju konten utama
Kalender Februari 2023

Kapan Tanggal 1 Syaban & Akhir Bulan Rajab di Kalender Februari

Penjelasan Rajab 1444 H tahun 2023 sampai tanggal berapa, kapan terakhir Rajab, dan bulan Syaban atau Ruwah mulai tanggal berapa Februari 2023

Kapan Tanggal 1 Syaban & Akhir Bulan Rajab di Kalender Februari
Kalender Februari 2023. foto/IStockphoto

tirto.id - Bulan Rajab 1444 H tahun 2023 sampai tanggal berapa? Kapan terakhir bulan Rajab? Bulan Syaban atau Ruwah mulai tanggal berapa Februari 2023? Pertanyaan ini menjadi pencarian menyusul akhir bulan Rajab yang jatuh pada hari ini.

Bulan Rajab 1444 H terdiri dari 29 hari. Hari terakhir Rajab 2023 atau tanggal 29 Rajab 1444 H jatuh pada hari ini, Senin (20/2/2023).

Dengan selesainya bulan Rajab, maka bulan selanjutnya adalah Syakban. Tanggal 1 Syakban 1444 H jatuh pada hari Selasa (21/2/2023).

Syakban menjadi bulan ke-8 pada kalender hijriah yang diapit dua bulan mulia dalam Islam yaitu Rajab dan Ramadan yang akan datang berikutnya.

Bulan Syakban (Ruwah dalam kalender Jawa) 1444 H diperkirakan berumur 30 hari dan jatuh pada Rabu (22/3/2023). Kendati demikian, mengingat bulan selanjutnya adalah Ramadan, pihak otoritas di berbagai negara umumnya melakukan proses rukyat untuk melihat ada tidaknya hilal atau bulan sabit baru pada 29 Syakban 1444 H.

Jika hilal sudah tampak pada 29 Syakban petang hari, maka malam itu masuk 1 Ramadan dan puasa wajib Ramadan dilaksanakan keesokan harinya.

"Jika kalian melihat hilal maka berpuasalah dan jika melihatnya kembali maka berbukalah (berhari raya ‘ied), lalu jika kalian terhalangi (tidak dapat melihatnya) maka perkirakanlah bulan tersebut." (HR Bukhari)

Bulan Syakban memiliki keutamaan dalam Islam jika mau dimanfaatkan oleh umat Islam. Seperti halnya pada Rajab dan Ramadan, di bulan Syakban turut dianjurkan untuk menyibukkan diri dengan berbagai amalan salih. Dengan begitu, derajat ketakwaan seorang muslim akan meningkat di hadapan Allah.

Keutamaan Bulan Syaban

Keutamaan bulan Syakban telah disampaikan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Rasulullah bahkan mengingatkan, sering kali keutamaan ini dilalaikan oleh sebagian kaum muslimin. Rasulullah bersabda:

“Ia adalah bulan di saat manusia banyak yang lalai (dari beramal salih), antara Rajab dan Ramadhan. Ia adalah bulan di saat amal-amal dibawa naik kepada Allah Rabb semesta alam, maka aku senang apabila amal-amalku diangkat kepada Allah saat aku mengerjakan puasa sunah.” (HR. Tirmidzi)

Syakban menjadi bulan diangkatnya amal-amal manusia kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Oleh sebab itu, Rasulullah menekankan untuk tidak menyia-nyiakan bulan Syakban. Beliau memberi contoh bahwa amat senang jika saat diangkatnya amal itu dalam keadaan mengerjakan puasa sunnah.

Mengutip laman Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Syakban hendaknya diisi dengan mengerjakan amalan yang sudah diberikan tuntutannya oleh Rasulullah. Tidak ada amalan khusus dalam bulan Syakban, kecuali jenis-jenis amalan yang selama ini sudah ada tuntunannya dari Al Quran dan Hadis sahih. Hanya saja, sebagian amalan yang sudah ada tersebut ada yang diperbanyak pelaksanaannya oleh Rasulullah dan sahabatnya.

Amalan-amalan yang Dianjurkan pada Bulan Syakban

Bulan Syakban begitu dihormati oleh Rasulullah dengan memperbanyak puasa sunah. Beliau sangat menyukai bila keutamaan naiknya amal-amal kepada Allah di bulan Syakban dalam keadaan dirinya sedang berpuasa sunah. Istri beliau, Ibunda Aisyah radhiyallahu 'anha, menjadi saksi bahwa Rasulullah lebih banyak berpuasa sunah pada bulan tersebut.

“Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Syakban.” (HR. Bukhari, no. 1969 dan Muslim, no. 1156)

Di samping itu, kaum muslimin yang memiliki hutang puasa pada Ramadan sebelumnya, sebaiknya segera melunasinya saat Syakban. Puasa qada akan mengakhiri hutang puasa yang sudah ditinggalkan. Syakban menjadi kesempatan terbaik melakukan puasa qada karena bulan berikutnya sudah kembali masuk Ramadan terbaru.

Mengutip Lazismu, waktu untuk melakukan puasa qada ada di hari-hari lain di luar Ramadan dan tidak memiliki batas akhir waktu pelaksanaannya. Hanya saja, sangat dianjurkan untuk bisa melunasinya sebelum datang Ramadan berikutnya.

Amalan selanjutnya yang perlu dibiasakan lebih intens dalam bulan Syakban adalah membaca Al Quran. Membiasakan membaca Al Quran secara rutin saat Syakban, dapat meningkatkan semangat untuk lebih bersemangat lagi ketika tiba bulan Ramadan. Ramadan menjadi bulan yang pahala amalan salih akan ditingkatkan berkali lipat dan menjadi bulan turunnya Al Quran.

Baca juga artikel terkait HARI PENTING atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yulaika Ramadhani