tirto.id - Kapan malam Lailatul Qadar 2023? Lailatul qadar yang ditunggu-tunggu umat islam disebut lebih baik daripada malam 1000 bulan. Waktu tepatnya malam Lailatul Qadar 2023 terjadi tidak ada pihak yang bisa memastikan. Namun, terdapat sejumlah tanda-tanda lailatul qadar yang dapat diamati umat Islam dengan merujuk berbagai hadits.
Sejumlah kalangan menganggap malam lailatul qadar terjadi pada malam-malam ganjil selama 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Itu artinya, malam lailatul qadar bisa terjadi pada malam 21, 23, 25, 27, atau 29 Ramadhan. Pada bulan puasa 2023, jika merujuk pada penanggalan masehi, maka tanggal-tanggal tersebut adalah pada 11, 13, 15, 17, dan 19 April 2023.
Mengutip salah satu hadis, Rasulullah saw. bersabda, "Carilah Lailatul Qadar pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan." (HR. Bukhari dan Muslim).
Kendati demikian, Allah SWT merahasiakan kapan tepatnya malam lailatul qadar terjadi. Kemudian, apakah malam lailatul qadar itu hanya terjadi pada malam-malam ganjil saja? Apa saja ciri-cirinya menurut hadits?
Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar 2023
Dalam surah Al-Qadr ayat 1-5, Allah Swt. menerangkan terkait peristiwa malam lailatul qadar:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)
Latin: Innaa anzalnaahu fii lailatil qodr. Wa maa adrooka maa lailatul qodr. Lailatul qodri khoirum min alfi syahr. Tanazzalul malaa-ikatu warruuhu fiihaa bi-idzni robbihim min kulli amr. Salaamun hiya hattaa mathla-il fajr
Artinya,"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar".
Menurut Quraish Shihab yang dikutip dari "Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar menurut Prof Quraish Shihab" ditulis Fathoni Ahmad (NU Online), qadar mempunyai 3 makna.
Makna pertama adalah penetapan. Lailatul qadar merupakan malam penetapan Allah Swt. untuk perjalanan hidup manusia. Pada saat itu, Al-Qur'an turun untuk mengatur dan menetapkan garis besar perjuangan dan strategi Nabi Muhammad saw. dalam mengajak manusia ke jalan yang benar.
Makna kedua, qadar berarti kemuliaan. Malam ini sangat mulia sekali hingga menjadi malam turunnya Al-Qur'an ke muka bumi. Sedangkan arti qadar yang ketiga adalah sempit. Malam ini disebut sempit lantaran banyak malaikat yang turun ke bumi untuk mengatur segala urusan.
Malam lailatul qadar merupakan malam yang penuh dengan kemuliaan. Meskipun hadis Nabi mengatakan lailatul qadar terjadi pada malam-malam ganjil selama 10 hari terakhir bulan Ramadhan, Allah tetap merahasiakan kapan tepatnya malam tersebut.
Menurut sejumlah ijtihad ulama, Imam Ibnu Hajar al-Asqalani mengungkapkan terdapat sekitar 45 pandangan terkait waktu lailatul qadar. Akan tetapi, pendapat yang paling kuat ialah pada malam-malam ganjil.
Adapun Imam Syafii menilai malam lailatul qadar itu terjadi pada tanggal 21 dan 23 Ramadhan. Pandangan berbeda disampaikan Syekh Nidzamuddin an-Naisaburi dan banyak kalangan yang menganggap malam lailatul qadar terjadi pada tanggal 27 Ramadhan.
Namun yang pasti, Nabi Muhammad saw. memberikan sejumlah tanda-tanda terjadinya malam lailatul qadar.
"Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan tampak kemerah-merahan," (HR Ath-Thayalisi dan Al Baihaqi).
Berangkat dari isi hadis di atas, berikut adalah sejumlah tanda-tanda terjadinya malam lailatul qadar 2023:
1. Malam yang tenang, damai, dan tidak panas.
Hadis riwayat Ahmad menyebutkan,"Sesungguhnya malam itu adalah malam yang lembut, cerah, tidak panas dan tidak dingin. Pada malam itu turun rahmat kepada manusia".
2. Malam yang penuh cahaya di langit dan bumi
Rasulullah saw. pernah bersabda:"Sesungguhnya malam itu adalah malam yang cerah putih seperti pagi harinya. Tidak ada malam yang menyerupainya," (H.R. Ahmad).
3. Matahari terbit tanpa sinar dan malam yang cerah
Dalam versi lain, Nabi Muhammad SAW juga pernah menerangkan terkait tanda-tanda malam lailatul qadar.
"Sesungguhnya Lailatul Qadar adalah malam yang lembut, cerah, tidak panas dan tidak dingin. Pada pagi harinya matahari terbit bulat merah tanpa sinar," (H.R. Muslim).
Dalam banyak hadis, umat Islam diperintahkan untuk memperbanyak ibadah selama 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Aisyah pernah berkata, "Apabila Rasulullah saw. memasuki malam 10 terakhir bulan Ramadhan, beliau beribadah dengan sungguh-sungguh serta membangunkan anggota keluarganya,".
Kemudian suatu ketika Nabi juga ditanya tentang doa terbaik agar mendapatkan malam lailatul qadar. "Wahai Rasulullah, kalau kebetulan saya tepat pada lailatul qadar, doa apakah yang harus saya baca?
Nabi lantas menjawab, Bacalah: Allahumma innaka afwun tuhibbul afwa fa’fu anni (Ya Allah Engkaulah Maha Pengampun, senang kepada ampunan, maka ampunilah aku)".
Di luar pertanyaan kapan tepatnya malam lailatul qadar itu, umat muslim hendaknya senantiasa memperbanyak ibadah selama bulan Ramadhan. Apalagi pada malam-malam ganjil 10 hari terakhir yang disebut sebagai malam terjadinya lailatul qadar.
Demi mendapatkan malam lailatul qadar yang hanya terjadi selama bulan Ramadhan saja, terdapat beberapa ibadah yang dapat dilakukan, seperti membaca Al-Qur’an, istighfar, dzikir dan berdoa.
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus