tirto.id - Sebanyak 50 orang korban insiden Kapal Motor (KM) Lestari Maju kandas di perairan Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), belum dievakuasi pada Selasa malam (3/7/2018).
Hingga sekitar pukul 21.30 WITA, Selasa malam, 50 korban itu masih bertahan di atas kapal karam tersebut dan menunggu proses evakuasi.
"Di atas kapal yang sekarang ini kandas masih ada 50 orang korban yang membutuhkan bantuan evakuasi, karena itu proses evakuasi tidak bisa ditunda," kata Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Soni Sumarsomo dalam konferensi pers di Makassar, pada Selasa malam, seperti dikutip Antara.
Menurut Soni, proses evakuasi korban akan terus dilakukan meski pada malam hari dengan kondisi cuaca yang masih buruk dan ombak besar.
Rapat Forkopimda Sulsel, pada Selasa sore, telah memutuskan pengiriman tiga kapal KRI ke perairan Selayar untuk membantu proses penyelamatan korban.
"Ombak besar butuh kapal penyelamat yang besar," kata Soni.
Hingga pukul 21.30 WITA, Soni menerima laporan insiden kapal kandas itu mengakibatkan 19 korban yang tewas akibat insiden tersebut. Data ini masih bersifat sementara.
Sementara puluhan korban lainnya mengalami luka-luka. Menurut Soni, 17 korban luka-luka dirawat di RS KH Hayyun Selayar dan 35 lainnya dirawat di Puskesmas Bonto Mattene.
Soni memperkirakan banyak korban meninggal dalam insiden itu karena panik lalu terjun ke laut dalam kondisi ombak yang besar.
“Dari 139 penumpang memang baru bisa diketahui sejumlah data tersebut, ada juga korban yang mungkin berenang, dan selamat, namun belum dilaporkan," kata Soni.
KM Lestari Maju juga tercatat mengangkut 18 unit kendaraan roda dua, 14 unit kendaraan roda 4, delapan unit kendaraan golongan V dan delapan unit kendaraan golongan VI.
Kapal tersebut juga dilaporkan memuat kendaraan besar mobil box angkutan Bank BPD Sulselbar yang membawa uang tunai sebesar Rp35 miliar untuk pembayaran gaji ASN. Uang itu diklaim telah diasuransikan.
KM Lestari Maju Disebut Termasuk Kapal Tua
Soni menambahkan, berdasarkan laporan Bupati Kepulauan Selayar Basli Ali, kondisi KM Lestari Maju sebelum berangkat sudah rusak karena termasuk kapal tua.
Ketika kebocoran terjadi di lambung kapal, pada pukul 13.40 WITA, Selasa siang, kemudi diarahkan ke tempat dangkal, sehingga kapal itu kandas.
"Posisinya di karang sekitar satu kilometer dari pantai," ujar Soni.
Sementara itu, Bupati Kepulauan Selayar Basli Ali mengatakan KM Lestari Maju telah beroperasi di wilayah kerjanya sejak 2016.
Menurut Basli, kapal tersebut terbilang besar dibandingkan kapal ferry lainnya sehingga menjadi alternatif utama bagi masyarakat Selayar dan sekitarnya untuk sarana penyeberangan.
"Tahun 2016 masuk kapal itu di Selayar dan milik swasta ini sudah dimodifikasi, sehingga selain mengangkut barang juga mengangkut penumpang," katanya.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom