Menuju konten utama

Kampanye Akbar Dharma-Kun Digelar Sangat Sederhana di Kalideres

Kampanye akbar paslon yang elektabilitasnya paling rendah ini hanya dihadiri ratusan orang dan digelar secara sederhana. 

Kampanye Akbar Dharma-Kun Digelar Sangat Sederhana di Kalideres
Pasangan calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun dan Kun Wardhana mengadakan kampanye akbar di Lapangan Tabaci, Kalideres, Jakarta Barat, pada Sabtu (23/11/2024). tirto.id/irfan amin

tirto.id - Pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun dan Kun Wardhana, mengadakan kampanye akbar di Lapangan Tabaci, Kalideres, Jakarta Barat, pada Sabtu (23/11/2024). Meski menggunakan tajuk “Kampanye Adab Akbar”, suasananya kontras dengan namanya dan terlihat sederhana.

Hanya ratusan warga yang hilir mudik masuk area kampanye. Para peserta diberi kaos dan jajanan pasar secara cuma-Cuma. Ketika jajanan gratis habis dan matahari kian meninggi, peserta kampanye mulai meninggalkan lapangan.

Dharma dan Kun datang secara terpisah. Kun datang lebih awal pada pukul 08.39 WIB, sementara Dharma pada 09.25. Keduanya sempat singgah di sebuah bangunan konstruksi masjid yang belum jadi.

Dharma dan Kun sempat berbincang dengan tim sukses yang salah satunya dihadiri oleh mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari. Pada pukul 09.45, keduanya baru naik ke atas panggung berukuran 7x8 meter, dan tingginya 1 meter.

Di atas panggung, Dharma dan Kun dikalungi selendang batik Betawi. Selama di atas panggung, dibanding berorasi, keduanya lebih banyak mendengar aspirasi dari pendukungnya.

Lebih dari satu jam tidak ada sepatah kata pun yang dikeluarkan oleh Dharma dan Kun. Perwakilan ASPEK (Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia), Mirah Sumirat, menyinggung mengenai pasangan calon yang tak menghargai perempuan dan janda.

"Jangan pilih pemimpin yang tak bisa menghargai perempuan dan janda," kata Mirah.

Di akhir, Dharma memberikan pidato dengan pernyataan bahwa ada banyak privilese yang dimanfaatkan bila masyarakat Jakarta memilih pasangan calon independen dibandingkan dengan yang didukung partai politik.

"Mereka meraup triliunan rupiah, apakah mereka berada di barisan independen saat ini?" kata Dharma.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2024 atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Irfan Teguh Pribadi