tirto.id - Politisi muda Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia mempersoalkan keputusan partai berlambang pohon beringin yang ingin mengajukan kembali Setya Novanto sebagai ketua DPR RI, padahal sebelumnya sudah mengundurkan diri. Ia juga mempertanyakan apa kesalahan Ade Komarudin hingga harus diganti sebagai ketua DPR.
“Perlu diingat bahwa Setya Novanto bukan diberhentikan tetapi mengundurkan diri sebagai Ketua DPR. Lalu apa kesalahan Ade Komarudin sehingga harus diganti," ujar Doli di Jakarta, Selasa.
Sebelumnya, DPP Partai Golkar memutuskan mengganti Ketua DPR Ade Komarudin dengan Setya Novanto karena menilai Novanto tidak terbukti bersalah dalam kasus "papa minta saham".
Doli mengatakan di dalam mekanisme internal, pergantian, penempatan, dan penetapan kader pada posisi lembaga tinggi negara harus dikonsultasikan ke Dewan Pembina.
Menurut dia, Dewan Pembina dan Dewan Kehormatan sudah seharusnya mengambil sikap tegas soal ini.
"Pergantian pimpinan DPR tidak juga dengan serta merta mudah dilakukan. Benar memang ada kewenangan partai asal dari yang bersangkutan, namun posisi pimpinan DPR itu juga diatur undang-undang," jelas dia.
Doli menilai pergantian Ketua DPR ini akan menimbulkan kegaduhan baru, baik di internal Golkar maupun di DPR.
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz