Menuju konten utama

Jokowi Minta Daerah Terapkan Pembatasan Lokal, Bukan Tutup Daerah

Presiden Jokowi meminta kepala daerah lebih mengedepankan strategi intervensi berbasis mikro daripada menutup daerah, soal penanganan COVID-19.

Jokowi Minta Daerah Terapkan Pembatasan Lokal, Bukan Tutup Daerah
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat acara penyaluran dana bergulir untuk koperasi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (23/7/2020). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

tirto.id - Presiden Jokowi menekankan kepada daerah untuk tidak sembarangan dalam penanganan COVID-19. Jokowi meminta kepala daerah lebih mengedepankan strategi intervensi berbasis mikro daripada menutup daerah.

Dalam rapat terbatas yang digelar secara daring dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/9/2020), Presiden kembali mengingatkan agar pimpinan daerah mengambil kebijakan berbasis data. Ia pun menekankan agar pimpinan daerah lebih mengedepankan intervensi lokal daripada menutup daerah secara penuh.

"Sudah berkali-kali saya sampaikan, terapkan strategi intervensi berbasis lokal, strategi pembatasan berskala lokal, baik itu di tingkat RT, RW di tingkat desa, di tingkat kampung sehingga penanganannya lebih detail dan bisa lebih fokus," kata Jokowi, Senin (14/9/2020).

Jokowi menuturkan, tidak semua daerah berstatus merah. Ia mencontohkan ada 20 daerah dalam satu kabupaten, kota atau provinsi. Setiap daerah punya status berbeda-beda, bisa saja ada yang berstatus merah, kuning maupun hijau.

Oleh karena itu, status berbeda-beda memerlukan penanganan yang berbeda sehingga intervensi secara lokal maupun komunitas lebih baik daripada menutup satu wilayah. Ia meminta daerah mengambil kebijakan berdasarkan data dan tidak langsung menutup daerah dalam penanganan COVID-19.

"Sekali lagi jangan buru-buru menutup sebuah wilayah, menutup sebuah kota, menutup sebuah kabupaten dan kalau kita bekerja berbasiskan data ya, langkah-langkah intervensinya itu akan berjalan lebih efektif dan bisa segera menyelesaikan masalah-masalah yang ada di lapangan," kata Jokowi.

Di saat yang sama, Jokowi berharap agar daerah dengan kasus tinggi menggunakan pendekatan lokal di 8 provinsi dalam mencegah penularan di klaster lokal. Sebagai catatan, 8 provinsi yang menjadi perhatian adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Papua.

"Sekali lagi manajemen penanganan klaster-klaster transmisi lokal ini yang perlu ditingkatkan terutama di 8 provinsi yang menjadi prioritas yang sudah sejak 2 bulan lalu saya sampaikan," Kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait LOCKDOWN atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri