Menuju konten utama

Jokowi Ingatkan Warga Tidak Terpecah Belah Hanya karena Pilkada

Presiden Jokowi mengajak masyarakat Indonesia agar tetap bersatu meskipun beda pilihan dalam politik.

Presiden Joko WIdodo memberikan sambutan ketika membuka rapat kerja Kepala Perwakilan Republik Indonesia (KEPPRI) di Gedung Pancasila, Kemenlu, Senin (11/2/2018). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

tirto.id - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali mengingatkan agar masyarakat tidak terpecah-belah hanya karena pilihan berbeda dalam Pilkada Serentak 2018.

Pernyataan tersebut ditegaskan Jokowi saat berpidato dalam acara pembukaan Festival Sholawat Nusantara Piala Presiden yang diselenggarakan Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu malam (24/2/2018).

“Silakan dipilih pemimpin-pemimpin yang paling baik. Berbeda pilihan boleh-boleh saja, silakan. Tetapi setelah itu, marilah kita rukun, bersaudara dan bersatu kembali. Marilah kita terus menjalin persaudaraan kita,” kata Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengajak ribuan santri yang hadir untuk selalu berpikir positif dan saling menghormati, saling menghargai, menjunjung nilai-nilai agama, etika serta budi pekerti.

“Jangan lagi kita berburuk sangka terhadap saudara kita, jangan lagi kita saling menjelek-jelekkan saudara kita, jangan lagi kita mencemooh di antara kita sebagai bangsa. Jangan lagi kita berprasangka buruk, suuzan satu sama lain. Jangan lagi kita saling mencela dan memfitnah di antara kita,” kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengungkapkan bahwa kunjungan kenegaraannya ke Bangladesh dan Afghanistan, dirinya melihat langsung umat Islam yang menderita karena konflik.

Jokowi mengungkapkan, di Bangladesh ia mengunjungi di Cox's Bazar, tempat pengungsian Etnis Rohingya dari Myanmar yang hidup di tenda-tenda yang berdesakan dan menderita.

Presiden juga mengungkapkan, umat Islam di Afghanistan yang sudah 40 tahun menderita karena konflik di negaranya tidak selesai-selesai.

“Untuk itu, marilah kita jaga ukhuwah Islamiyah kita, ukhuwah wataniah kita, ukhuwah basariah kita," kata dia.

Menurut Jokowi, dirinya sebagai umara atau pemimpin harus selalu melakukan silaturahmi dengan para ulama untuk memandu dirinya dalam bekerja.

“Bagi kami pemerintah, ulama penyalur suara masyarakat, penyalur suara rakyat, penyalur suara umat, dan sebagai umara, saya juga berkepentingan memperoleh saran, wejangan, dan tausiah dari para ulama yang hadir pada acara malam ini,” kata dia.

Baca juga artikel terkait PILKADA SERENTAK 2018

tirto.id - Politik
Sumber: antara
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz
-->