Menuju konten utama

Johan Budi: Pernyataan Jokowi Soal "Berantem" Hanya Kiasan

"Saya kira yang disampaikan oleh Pak Presiden Jokowi kiasan, berantem jangan diartikan secara fisik, bukan begitu,” kata Johan Budi.

Johan Budi: Pernyataan Jokowi Soal
Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan saat Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Pusat dan Daerah Tahun 2018 di Jakarta, Senin (14/5/2018). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi SP angkat bicara soal polemik pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang meminta relawannya agar berani bertarung apabila mendapat serangan dari lawan politiknya. Johan menyatakan, yang disampaikan Jokowi soal “berantem” hanyalah kiasan.

"Saya kira yang disampaikan oleh Pak Presiden Jokowi kiasan, berantem jangan diartikan secara fisik, bukan begitu,” kata Johan Budi di sela pembekalan bacaleg PDIP di Jakarta, Minggu (5/8/2018).

Johan menegaskan, konteks yang dikatakan Jokowi tentang berantem bukan fisik, tetapi untuk melawan pihak yang memfitnah dan melakukan ujaran kebencian.

Yang disampaikan Presiden Jokowi kepada relawan dalam rapat umum bersama relawan di Sentul, Bogor, kata Johan yang dalam kesempatan itu tidak hadir, adalah menitikberatkan untuk tidak memfitnah serta melakukan ujaran kebencian dalam upaya memenangkan dirinya.

"Saya kira tidak [provokatif], jangan berantem diartikan fisik. Sebelum bicara itu Pak Presiden berpesan untuk menjaga persatuan dan kesatuan,” kata Johan Budi.

Johan Budi menyampaikan hal itu sebagai respons atas polemik atas pernyataan Jokowi saat acara rapat umum relawan pada Sabtu kemarin (4/8). Dalam acara tersebut Jokowi mengatakan kepada relawan untuk tidak membangun permusuhan, membangun ujaran kebencian, memfitnah dan mencela, dan menjelekkan orang, tetapi kalau diajak "berantem" harus berani.

Selain itu, Jokowi mengajak semua relawan menggalang persatuan, persaudaraan dan kerukunan karena hal itu merupakan anugerah dari yang harus disyukuri dan dijaga.

Ia menyebutkan pada 2019 nanti ada pemilihan umum presiden (pilpres) dan pemilihan umum legislatif (pileg) di mana bukan sekedar kalah atau menang, tetapi untuk penguatan demokrasi Indonesia.

“Supaya demokrasi kita kuat, supaya rakyat merasakan proses Pemilu 2019,” kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019

tirto.id - Politik
Sumber: antara
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz