tirto.id - Dinas Pariwisata (Dinpar) Kota Yogyakarta akan menggelar Jogja Game Festival pada 15-16 November 2025 mendatang. Kompetisi ini diklaim akan menerapkan pembatasan sebagai upaya pembinaan mental pesertanya.
Kabid Industri Dinpar Kota Yogyakarta, Cesaria Eka Yulianti Sri Hastuti, membeberkan Jogja Game Festival akan menghadirkan kompetisi E-sport, Board Game, Remote Control Competition, hingga pojok bermain Lareplay.
Cesaria lantas mengatakan, kompetisi yang digelarnya akan menerapkan pembatasan. Dalam upaya tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta.
“Upayanya adalah bagaimana anak-anak ini supaya pembinaan sebenarnya, untuk anak-anak [yang bermain] game dan mereka tidak hanya dibiarkan saja,” kata Cesaria saat diwawancarai awak media di Balai Kota Yogyakarta, pada Rabu (12/11/2025).
Dia bilang, event ini adalah upaya pembinaan secara emosional bagi anak-anak dengan pemilihan game yang dirasa tidak mengganggu mereka.
“Game-nya juga kita pilihkan, game yang menurut pandangan teman-teman dari RC maupun e-sport itu yang tidak mengganggu kepada anak-anak begitu, dan ini kan ada choice jadi ada e-sport, ada board game. Jadi mungkin bisa balance antara gadget dengan board game,” lanjutnya.
Harapannya, Jogja Game Festival 2025 menjadi ajang untuk membantu sisi emosional maupun sisi sosial anak-anak ditambah pembinaan ke depan.
Sementara itu, Cesaria juga tak menampik bahwa event ini akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi di Kota Yogyakarta.
“Dengan kondisi yang saat ini ada, bagaimana pertumbuhan ekonomi itu kan banyak caranya, wisatawan itu banyak caranya juga, tidak hanya melulu event musik, atau event lain, untuk anak-anaknya gimana? perlu dipikirkan untuk yang anak-anaknya juga,” bebernya.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, mengungkap instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk membatasi game online terutama yang di dalamnya terdapat sejumlah adegan yang memperagakan kekerasan.
Instruksi tersebut muncul sebagai bentuk tanggapan atas peristiwa ledakan di SMAN 72 di Komplek Militer TNI AL, Kelapa Gading, Jakarta Utara yang diduga dilakukan oleh salah satu siswa di sekolah tersebut.
"Beliau tadi menyampaikan bahwa kita mesti juga harus berpikir untuk membatasi dan mencoba bagaimana mencari jalan keluar terhadap pengaruh-pengaruh dari game-game online," kata Prasetyo Hadi di Kertanegara, Jakarta Selatan pada Minggu (9/11/2025).
Prasetyo menuturkan bahwa dalam rapat terbatas yang dipimpin Prabowo bersama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit hingga sejumlah menteri Kabinet Merah Putih.
Disimpulkan bahwa game online menjadi salah satu penyebab yang mempengaruhi terduga pelaku peledak di SMAN 72.
"Karena tidak menutup kemungkinan, game-game online ini ada beberapa yang di situ ada hal yang kurang baik. Yang mungkin itu bisa mempengaruhi generasi kita ke depan," pungkasnya.
Penulis: Abdul Haris
Editor: Siti Fatimah
Masuk tirto.id


































