Menuju konten utama

Jenis Tindakan Kekerasan, Contoh, Tipologi, & Faktor Pendorong

Apa saja jenis tindakan kekerasan, contoh, tipologi, serta faktor-faktor pendorongnya?

Jenis Tindakan Kekerasan, Contoh, Tipologi, & Faktor Pendorong
Ilustrasi Kekerasan. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Kekerasan adalah pemakaian kekuatan yang tidak adil dan tidak dapat dibenarkan. Lantas, apa saja jenis tindakan kekerasan, contoh, tipologi, serta faktor-faktor pendorongnya?

Tindakan kekerasan dapat merugikan orang lain, contohnya penganiayaan, pemukulan, pemerkosaan, dan lain lain. Tindak kekerasan biasanya disertai dengan emosi atau kemarahan yang tidak terkendali, tiba-tiba, bertenaga, kasar, dan menghina.

Kekerasan dapat dibedakan sebagai tindakan fisik atau non fisik (verbal atau nonverbal) yang bertujuan untuk mencederai atau melukai orang lain secara fisik, non fisik, sosial, dan ekonomi yang mana dapat melanggar hak asasi manusia.

Jenis Tindakan Kekerasan dan Contohnya

Kekerasan dapat mencederai secara fisik maupun psikologis. Berikut ini jenis atau tindakan kekerasan:

1. Kekerasan Fisik

Jenis kekerasan yang kasat mata. Siapa pun bisa melihatnya karena terjadi sentuhan fisik antara pelaku dengan korban. Contohnya: menampar, menimpuk, menginjak kaki, menjegal, meludahi, memalak, melempar dengan barang, dan lain-lain.

2. Kekerasan Non Fisik

Jenis kekerasan yang tidak kasat mata. Artinya, tidak bisa langsung diketahui perilakunya apabila tidak jeli memperhatikan, karena tidak terjadi sentuhan fisik antara pelaku dengan korbannya. Kekerasan non fisik dibagi menjadi dua, yaitu;

a) Kekerasan Verbal

Kekerasan yang dilakukan lewat kata-kata. Contoh: membentak, memaki, menghina, menjuluki, meneriaki, memfitnah, menyebar gosip, menuduh, menolak dengan kata-kata kasar, mempermalukan di depan umum dengan lisan, dan lainnya.

b) Kekerasan Psikologis/Psikis

Kekerasan yang dilakukan lewat bahasa tubuh. Contoh: memandang sinis, memandang penuh ancaman, mempermalukan, mendiamkan, mengucilkan, memandang yang merendahkan, mencibir, memelototi, dan lainnya.

c. Kekerasan Sosial

Kekerasan sosial berasal dari sekelompok orang atau masyarakat yang dapat mengakibatkan trauma, kerugian psikologis,kelainan perkembangan, perampasan hak, bahkan kematian.

Tipologi Tindakan Kekerasan

Tindakan kekerasan muncul dengan berbagai bentuk dan macam. Ada beberapa tipologi kekerasan yaitu:

1. Kekerasan Langsung

Kekerasan langsung yaitu kekerasan fisik atau disebut juga sebuah peristiwa dari terjadinya kekerasan. Kekerasan langsung terwujud dalam perilaku misalnya pembunuhan, pemukulan, intimidasi, penyiksaan, dan lainnya.

Kekerasan langsung adalah bentuk dari pertanggungjawaban kekerasan individu. Dengan demikian, seseorang yang melakukan kekerasan langsung bisa dipidana sesuai aturan yang berlaku.

2. Kekerasan Struktural

Disebut pula kekerasan yang melembaga yang bermula dari sebuah proses. Wujud dari kekerasan ini dalam konteks, sistem, dan struktur. Misalnya: Diskriminasi pendidikan, pekerjaan, pelayanan kesehatan, dan lainnya. Kekerasan struktural merupakan tanggung jawab negara untuk mengimplementasikan melalui perumusan kebijakan.

3. Kekerasan Kultural

Kekerasan kultural merupakan suatu bentuk kekerasan permanen. Terwujud dalam sikap, perasaan, nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat. Contoh: Kebencian, ketakutan, rasisme, intoleran, dan lainnya.

Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Kekerasan

Kekerasan sosial yang terjadi di masyarakat tidak serta merta tanpa adanya alasan. Ada faktor tertentu sebagai pendorong untuk melakukan tindak kekerasan.

Adapun faktor-faktor penyebab kekerasan di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Faktor Individu

Beberapa ahli berpendapat bahwa setiap perilaku kelompok, termasuk perilaku kekerasan, selalu berawal dari perilaku individu alias seseorang.

Faktor penyebab terjadi kekerasan dari individu adalah faktor pribadi dan faktor sosial. Faktor pribadi contohnya gangguan atau kelainan kejiwaan. Sedangkan faktor sosial contohnya untuk faktor sosial seperti konflik rumah tangga, faktor kebudayaan, faktor media massa, dan lainnya.

2. Faktor Kelompok

Kecenderungan individu untuk membentuk sebuah kelompok dengan mengedepankan identitas kelompok tertentu seperti ras, agama, atau etnik yang justru cenderung dapat menimbulkan benturan antara identitas kelompok yang berbeda.

3. Faktor Dinamika Kelompok

Kekerasan dapat timbul karena adanya deprivasi relatif yang terjadi dalam kelompok atau masyarakat.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Muhammad Hufron

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Muhammad Hufron
Penulis: Muhammad Hufron
Editor: Iswara N Raditya