Menuju konten utama

Mendag Minta Masyarakat Maklum Bila Harga Pangan Naik

Zulkifli Hasan meminta masyarakat tak khawatir dan memaklumi jika harga bahan pokok saat ini sedang naik.

Mendag Minta Masyarakat Maklum Bila Harga Pangan Naik
Mendag RI Zulkifli Hasan usai acara Digitalisasi Pasar Rakyat: Strategi Pedagang/UMKM Naik Kelas yang diadakan Kemendag RI di Convention Hall Tirtonadi Solo, Rabu (31/1/2024). (FOTO/Febri Nugroho)

tirto.id - Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, meminta masyarakat tak khawatir dan memaklumi jika harga bahan pokok saat ini sedang naik. Hal itu disampaikannya saat konferensi pers setelah acara Halal Bihalal di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (25/4/2024).

"Dalam minggu-minggu tertentu misalnya harga cabai mahal, kemudian minggu-minggu tertentu harga ayam mahal, dalam minggu tertentu bawang gitu kan, tapi secara umum teman-teman bisa melihat, Lebaran, tahun baru, Natal bisa berjalan dengan baik, stok cukup," kata Zulkifli Hasan.

"Tentu ada kekurangan saya kira minta untuk dimaklumi karena Indonesia ini negara besar, kepulauannya kan juga jauh-jauh," imbuhnya.

Di samping harga yang terus mengalami kenaikan, Zulkifli justru menyoroti bahwa saat ini neraca perdagangan Indonesia telah sukses surplus sebanyak 47 bulan beruntun. Selain itu, tingkat inflasi juga terkendali di kisaran 2 persen.

"Sekali lagi juga keberhasilannya dicapai oleh Kemendag, ekspor kita 47 surplus terus rekor, inflasi hanya sekitar 2 persen, pertumbuhan kita 5 persen, kita kerja sama dengan semua pihak," tutur dia.

Selain itu, keberhasilan juga terlihat selama kontestasi politik Pemilihan Umum 2024 di mana pihaknya mengaku berhasil menjaga ketersediaan stok bahan pokok hingga stabilisasikan harga.

Saat ini, sejumlah harga bahan pokok tengah menjadi sorotan seperti bawang putih dan merah yang melonjak tinggi. Ketua Umum DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Abdullah Mansuri, juga menilai harga bawang merah cukup tinggi.

IKAPPI melihat bahwa ada kegagalan produksi di beberapa titik wilayah sentra sehingga menyebabkan pasokan tidak sebanyak sebelumnya.

Menurut informasi dari IKAPPI, ada beberapa kegagalan panen di beberapa wilayah produksi penghasil bawang yaitu di Jawa Tengah, di Kabupaten Demak, Kabupaten Grobogan, dan Kabupaten Pati. Sehingga mempengaruhi produksi secara nasional.

"Perlu kami jelaskan bahwa wilayah penghasil bawang merah terbesar di ada di Brebes, kedua di Demak," kata Abdullah dalam keterangan yang diterima.

Abdullah menyayangkan karena curah hujan yang tinggi dan terjadi beberapa daerah terkena musibah banjir yang menyebabkan pasokan berkurang. Bahkan, harga bawang merah sudah tembus di angka Rp80 ribu per kilogram, yang artinya dua kali lipat dari harga normal.

"Maka kami meminta kepada pemerintah agar mendorong ada percepatan penguatan distribusi ke wilayah-wilayah yang kebutuhannya cukup besar seperti Jabodetabek," kata Abdullah.

"Opsi berikutnya yang kami tawarkan adalah mendorong agar produksi yang ada di Solok, Sumatra Barat dan di Bima, NTB untuk bisa di subsidi silangkan ke Jabodetabek sehingga pasokan relatif melimpah di pasar," imbuhnya.

Baca juga artikel terkait HARGA PANGAN atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Flash news
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Anggun P Situmorang