tirto.id - Presiden Joko Widodo resmi mengusulkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto. Menantu AM Hendropriyono itu diusulkan ke DPR oleh Jokowi sebagai calon tunggal pada Rabu (3/11/2021).
Menteri Sekretaris Negara Pratikno menjelaskan alasan Presiden Jokowi mengusulkan nama Andika sebagai calon tunggal Panglima TNI meski hanya punya waktu satu tahun. Andika berusia 57 tahun pada Desember 2021 dan mendekati masa pensiun.
“Enggak apa-apa, syarat Panglima TNI harus kepala staf. Sekarang ini kepala staf TNI AU sudah menjadi panglima. Pilihannya AD dan AL. Presiden pilih AD,” kata Pratikno di Jakarta, Rabu (3/11/2021).
Praktikno juga menjawab dugaan publik soal posisi Panglima TNI mestinya diberikan kepada Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono. Menurut Pratikno, Yudo bisa menjadi Panglima TNI untuk periode setelah Andika.
“Bisa nanti pada periode berikutnya,” kata Pratikno.
Surat presiden (surpres) calon Panglima TNI ini diterima Ketua DPR RI Puan Maharani. DPR akan menindaklanjuti surpres tersebut dengan melaksanakan rapat pimpinan. Kemudian Komisi I akan melanjutkan dengan uji kepatutan dan kelayakan.
“Persetujuan DPR paling lambat akan disampaikan 20 hari, tidak termasuk masa reses dan terhitung dari hari ini,” kata Puan saat konfrensi pers di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (3/11/2021).
Biografi Andika Perkasa & Rekam Jejak
Andika lahir di Bandung pada 21 Desember 1964. Ia lulus dari Akademi Militer pada 1987 dengan pangkat Letnan Dua. Andika menikahi Diah Erwiany yang merupakan putri dari mantan Kepala Badan Intelijen Nasional A.M. Hendropriyono.
Selepas lulus dengan pangkat letnan dua pada 1987, Andika langsung mengawali karier militernya di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sebagai Komandan Peleton Grup 2/Para Komando. Setelah 13 tahun berkarier di Kopassus, Andika kembali melanjutkan pendidikan ke Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) dan menjadi lulusan terbaik.
Andika lalu ditarik ke Departemen Pertahanan. Sejak 2000, Andika menjabat Kepala Seksi Kajian Strategi Hankam, Subdit Jaklak, Ditjakstra, Ditjen Strahan, Departemen Pertahanan, melansir dari data seskoad.mil.id.
Namun, ia tak bertahan lama di Dephan, 2 tahun berselang, Andika yang sudah berpangkat Letnan Kolonel kembali ditarik ke Kopassus sebagai Komandan Batalyon (Danyon) 32/Apta Sandhi Prayuda Utama, Grup 3/Sandhi Yudha, Kopassus.
Karier Andika meroket pada 2014 kala Jokowi terpilih menjadi presiden. Bintang satu di bahu belum genap berumur setahun, Andika dilantik jabatan bintang 2 alias Mayor Jenderal yakni Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres), menurut setkab.go.id.
Jabatan Danpaspampres ia emban selama 2 tahun, berikutnya ia diangkat menjadi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura. Dua tahun berselang, tepatnya 14 Juli 2018 Andika naik pangkat menjadi Letnan Jenderal alias bintang tiga.
Selanjutnya ia diangkat menjadi Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) menggantikan Letnan Jenderal TNI Agus Kiswanto. Jabatan itu hanya dipegang Andika selama 4 bulan. Sebab, pada 22 November 2018 Andika diangkat menjadi KSAD ke-32 dan menyandang pangkat Jenderal TNI.
Total, hanya butuh waktu 5 tahun bagi Andika untuk merangkak dari bintang satu menjadi bintang empat TNI. Sejumlah pihak menilai, pesatnya karier Andika tak lepas dari sosok Hendropriyono, mertua Andika sekaligus Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), salah satu partai pendukung Joko Widodo.
Kekayaan Andika Perkasa Berdasarkan LHKPN
KSAD Jenderal Andika Perkasa baru melaporkan harta kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 20 Juni 2021. Terungkap, calon tunggal panglima TNI itu memiliki kekayaan mencapai Rp179.996.172.019.
Andika tercatat memiliki 20 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta, Bogor, Cianjur, Lampung, Tabanan. Tak hanya di Indonesia, bahkan Andika juga memiliki tanah dan bangunan di Australia dan Amerika Serikat.
Andika tercatat memiliki tiga bidang tanah dan bangunan di Amerika Serikat, antara lain tanah dan bangunan seluas 2.223m²/2.736m² Cadbury Avenue Potomac MD 20854 senilai Rp4,5 miliar; tanah dan bangunan seluas 4.875m²/4.832m² di Cedar Croft Lane Bethesda MD 20814 senilai Rp5 miliar; serta tanah dan bangunan seluas 6.248m²/6.248m² di Alloway Court Potomac MD 20854.
Di Australia, Andika memiliki bangunan seluas 76 m² di Allen Street Prymont, New South Wales senilai Rp1,6 miliar. Menariknya, seluruh properti itu berasal dari hibah alias pemberian dan tidak terdapat aktanya.
Sementara properti Andika di Jakarta tersebar antara lain di Jakarta Timur berupa tanah dan bangunan seluas 460m²/460m² senilai Rp1,5 miliar; di Jakarta Pusat berupa bangunan seluas 84m² senilai Rp700 juta; dan di Jakarta Selatan berupa tanah dan bangunan seluas 435m²/435m². Lagi-lagi, seluruh properti ini adalah hibah dan tidak memiliki akta.
Di Yogyakarta, Andika memiliki tanah dan bangunan seluas 300m²/300m² senilai Rp1,5 miliar di Sleman dan tanah seluas 1.145 m² senilai Rp458 juta di Bantul. Lagi-lagi seluruh properti ini adalah hasil hibah.
Selain itu, Andika memiliki tanah dan bangunan seluas 2.950m² senilai Rp201 juta di Tabanan; tanah dan bangunan seluas 340m²/340m² senilai Rp150 juta di Cianjur; tanah dan bangunan seluas 450m²/450m² senilai Rp.10.537.250.000 di Surabaya; serta sebidang tanah seluas 566m² senilai Rp35 juta di Bandar Lampung. Seluruh properti ini juga hasil hibah.
Satu-satunya properti yang berasal dari hasil Andika sendiri adalah tanah seluas 1000m² senilai Rp500 juta di Bogor. Total, seluruh properti Andika bernilai Rp.38.164.250.000.
Selain properti, Andika juga memiliki dua buah kendaraan, antara lain mobil Landrover Sport 3.0 V 6 AT tahun 2014 senilai Rp800 juta dan mobil Mercedes Benz Sprinter 315 tahun 2018 senilai Rp1,8 miliar. Kali ini, kekayaan itu berasal dari hasil sendiri. Total kendaraan Andika bernilai Rp2,6 miliar.
Proporsi terbesar kekayaan Andika disumbang kategori kas dan setara kas, yakni Rp126.985.922.019. Andika juga melapor memiliki surat berharga senilai Rp2.146.000.000 dan harta bergerak lainnya senilai Rp10.100.000.000.
Selain itu, Andika mengaku tidak memiliki utang sehingga total kekayaannya mencapai Rp179.996.172.019.
Editor: Maya Saputri