Menuju konten utama

Apa Alasan Airlangga Hartarto Mundur dari Ketua Umum Golkar?

Apa alasan Airlangga Hartarto mundur dari Ketua Umum Partai Golkar? Simak dalam isi pidatonya.

Apa Alasan Airlangga Hartarto Mundur dari Ketua Umum Golkar?
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2023 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/8/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.

tirto.id - Airlangga Hartarto resmi mengundurkan diri dari posisinya sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Golongan Karya (Golkar) per Sabtu (10/8/2024) malam. Lantas, apa alasan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini mundur dari Ketum Golkar?

Melalui pidato resminya, Airlangga Hartarto berterima kasih kepada beberapa pihak, sekaligus menyampaikan alasan mengapa ia kini meletakkan jabatannya sebagai orang nomor satu di Partai Golkar. Airlangga sendiri menjabat sebagai Ketum Golkar sejak 2017 menggantikan Setya Novanto yang terlibat kasus korupsi e-KTP.

Mundurnya Airlangga Hartarto secara mendadak ini cukup mengejutkan. Pasalnya, ia sempat menyatakan niat untuk memperpanjang masa jabatannya sebagai Ketum Golkar. Ia memberikan isyarat akan mencalonkan diri sebagai ketua umum pada acara lima tahunan Golkar, yaitu Musyawarah Nasional (Munas) 2024.

Munas Golkar 2024 sendiri dijadwalkan berlangsung pada Desember tahun ini. Namun, menyusul pengunduran diri Airlangga Hartarto, Partai Golkar dapat melaksanakan munas luar biasa lebih awal untuk menentukan ketua umum yang baru.

Isi Pidato Resmi Airlangga Hartarto: Alasan Mundur dari Ketum Golkar

Pidato resmi Airlangga Hartarto soal pengunduran dirinya sebagai Ketum Golkar ia sampaikan pada Minggu (11/8/2024). Berdasarkan video yang diterima Tirto, Airlangga menyampaikan beberapa poin penting terkait pengunduran dirinya dari jabatan sebagai Ketum Golkar.

Berikut ini rangkuman isi pidato resmi Airlangga Hartarto yang mundur sebagai Ketum Golkar:

1. Alasan Airlangga Mundur dari Ketum Partai Golkar

Melalui pidatonya, Airlangga menyampaikan alasan mengapa dirinya mundur dari Partai Golkar. Airlangga mengaku bahwa ia mundur untuk menjaga Partai Golkar tetap utuh di masa transisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke presiden terpilih Prabowo Subianto.

"Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan yang Maha Besar, maka dengan dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar," katanya dalam pidato tersebut.

Ia membenarkan bahwa pengunduran dirinya dari jabatan Ketum Golkar sudah berlangsung sejak 10 Agustus 2024.

2. Partai Golkar Segera Melakukan Reorganisasi

Airlangga Hartarto menyampaikanPartai Golkar akan segera menyiapkan proses re-organisasi setelah pengunduran dirinya. Menurutnya proses ini akan sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai.

"Sebagai partai besar yang matang dan dewasa, DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku. Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib, dan dengan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar," terang Airlangga.

3. Airlangga Bangga Partai Golkar Menangkan Prabowo-Gibran

Melalui kesempatan yang sama, Airlangga mengaku bangga Golkar berhasil memenangkan pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

"Dalam Pilpres lalu, kita juga berhasil memberi kontribusi besar dalam kemenangan pasangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka. Mereka akan melanjutkan kepemimpinan negara untuk semakin mempercepat lagi langkah kita dalam memajukan seluruh bangsa Indonesia," katanya.

Partai Golkar sebelumnya bergabung dalam koalisi pendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, bersama delapan partai lainnya.

4. Airlangga Berterima Kasih kepada Jokowi-Ma'ruf Amin

Airlangga dalam pidatonya menyampaikan terima kasih secara khusus kepada Jokowi dan wakilnya, Ma'ruf Amin.

"Secara khusus, saya ingin berterimakasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo dan Bapak Wapres Kiai Haji Maruf Amin," katanya.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka. Rasa terima kasih Airlangga secara khusus juga ia sampaikan kepada para elite Partai Golkar.

"Kepada para senior Golkar, khususnya Bapak Jusuf Kalla, Bapak Aburizal Bakrie, Bapak Luhut Binsar Panjaitan, Bapak Akbar Tanjung, Bapak Agung Laksono serta Bapak Muhamad Hatta, saya juga mengucapkan beribu terima kasih atas kerjasama, dukungan, dan bimbingan yang diberikan kepada kami," katanya.

Selanjutnya, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada para pengurus DPP dan Kader Partai Golkar di seluruh Indonesia.

5. Airlangga Meminta Maaf

Selain menyampaikan rasa terima kasih, Airlangga menyampaikan ucapan maaf atas kesalahannya selama menjabat sebagai Ketum Partai Golkar.

"Sebagai pribadi, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan atau kesalahan yang saya lakukan selama ini," katanya.

Ia selanjutnya menutup pidato tersebut dengan menyampaikan salah satu bait dalam "Hymne Partai Golkar", yang berbunyi "Hiduplah Golangan Karya! Semoga Tuhan selalu melindunginya."

Baca juga artikel terkait PARTAI GOLKAR atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Politik
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Iswara N Raditya