tirto.id - Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni berada di selat Sunda, selat strategis yang menghubungkan dua pulau besar di Indonesia, yaitu Jawa dan Sumatera. Info pelabuhan Merak-Bakauheni, berapa jam ke Bandar Lampung? Simak ulasan berikut.
Selat Sunda yang menghubungkan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa memiliki sejarah panjang dalam peradaban di Indonesia. Diketahui, kedatangan bangsa Eropa pada 1500-1912 Masehi melintasi selat tersebut.
Dalam sejarahnya, gagasan pelabuhan penyebrangan kapal antar kedua pulau tersebut telah ada sejak menggunakan kapal layar atau kapal tradisional bertenaga angin.
Kemudian, pada tahun 1912 mulai direncanakan dengan matang pelabuhan antara kedua pulau ini. Pelabuhan rencananya difungsikan juga menjadi pelabuhan ekspor - impor ukuran sedang penghubung antar negara.
Pelabuhan Merak-Bakauheni di Mana?
Pelabuhan Merak merupakan pelabuhan penyeberangan yang terletak di Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Provinsi Banten.
Berdasarkan data, negara-negara dari Eropa telah lama melakukan perdagangan di Pelabuhan Banten. Portugis, misalnya, sebagai negara pertama yang masuk ke Banten untuk melakukan perdagangan.
Ada juga orang-orang Inggris, yang mendirikan loji. Baru Belanda menyusul masuk ke Banten. Diketahui, lalu lintas maritim di Pelabuhan Merak-Bakauheni merupakan pusat ekonomi tersibuk dan terpadat di Indonesia.
Jumlah kendaraan yang melintai Pelabuhan Merak berkisar 10 ribu kendaraan dengan 50 ribu penumpang per hari. Pelabuhan ini juga dilintasi kapal feri berukuran minimal 5000 GT dan kecepatan minimal 15 knot.
Sebagai informasi, pelayaran Pelabuhan Merak – Pelabuhan Bakauheni atau sebaliknya dapat ditempuh sekitar 2 jam hingga 3 jam dengan menggunakan kapa feri regular. Jika menggunakan kapal feri eksekutif, pelayaran dapat ditempuh sekitar 1 jam hingga 2 jam tergantung antrean kapal feri di pelabuhan tersebut.
Sejak tahun 1977, Pelabuhan Merak dikelola oleh PT. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (PT ASDP), perusahaan milik negara yang fokus pada bisnis angkutan penyeberangan.
Berdasarkan data PT ASDP, jumlah penumpang yang menyeberang dari Merak menuju Bakauheni tahun 2016 mencapai total 1,55 juta orang. Jumlah tersebut naik 21% dibandingkan tahun 2015 yang berjumlah 1,28 juta orang.
Kendaraan roda 4 atau lebih pada tahun 2016 tercatat mencapai 1,79 juta unit. Jumlah ini naik sebesar 6% dibandingkan tahun 2015 yang berjumlah 1,64 juta unit.
Kendaraan roda dua tercatat 367 ribu unit yang menyeberang pada tahun 2016. Jumlah ini naik 19 persen dibandingkan tahun 2015 yang berjumlah 309 ribu unit.
Sementara itu, Pelabuhan Bakauheni Lampung merupakan akses utama transportasi laut dari Jawa yang menyeberang dari Banten menuju ke berbagai kota di Pulau Sumatera.
Letaknya berada di bagian selatan Pulau Sumatera, yaitu di Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
Info Kondisi Terbaru Pelabuhan Merak-Bakauheni
Per 24 Maret 2025, jumlah penumpang di Pelabuhan Merak Banten terus meningkat. Hal ini disampaikan oleh General Manajer (GM) PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Syamsudin.
"Jumlah penumpang dan kendaraan pemudik mengalami peningkatan dari hari sebelumnya, dimana pada H-8, total penumpang 33.812 orang, sedangkan hari ini 42.048. Untuk kendaraan kemarin 7.109 dan hari ini 9.437 unit," kata Syamsudin.
Ia menjelaskan berdasarkan data 24 jam dari posko PT ASDP cabang Bakauheni telah menyeberangkan kendaraan pemudik sebanyak 9.437 unit dengan rincian roda empat 4.161 unit, bus 618, truk 3.273, dan roda dua 1.385 unit.
Sedangkan untuk jumlah penumpang yang melakukan penyeberangan menuju pulau Jawa sebanyak 42.048 orang yang terdiri atas penumpang pejalan kaki 1.936 dan penumpang di dalam kendaraan 40.112 orang.
Berdasarkan data Posko Bakauheni, pada H-9 total penumpang yang menyeberang mencapai 37.465 orang, naik 38% dibandingkan tahun lalu sebanyak 27.208 orang. Kendaraan roda empat tercatat 3.211 unit, naik 20% dibandingkan tahun lalu sebanyak 2.685 unit.
Sementara itu, puncak arus mudik di Pelabuhan Merak, Banten, diprediksi akan terjadi pada H-3 Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1446 H.
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Beni Jo