tirto.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menginformasikan hingga saat ini Gunung Merapi masih masuk fase erupsi efusif dengan tingkat aktivitas berada di level III atau siaga.
Pada pengamatan Selasa (31/8/2021) pukul 00:00-06:00 WIB, BPPTKG menginformasikan teramati 71 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-37 mm dan durasi 16-129 detik.
Selain itu juga terjadi gempa hybrid/fase banyak sebanyak 7 kali dengan durasi 7-9 detik dan amplitudo 3-13 mm.
Berikut aktivitas terkini Gunung Merapi menurut BPPTKG.
Berita Gunung Merapi Terkini
Periode pengamatan
31-08-2021 00:00-06:00 WIB
Lokasi Gunung Merapi
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Meteorologi
Cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup sedang ke arah barat laut. Suhu udara 13-20 °C, kelembaban udara 69-77 %, dan tekanan udara 836-917 mmHg.
Visual
● Gunung kabut 0-I hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
Kegempaan
■ Guguran
(Jumlah : 71, Amplitudo : 3-37 mm, Durasi : 16-129 detik)
■ Hybrid/Fase Banyak
(Jumlah : 7, Amplitudo : 3-13 mm, S-P : 0.5-0.6 detik, Durasi : 7-9 detik)
Tingkat aktivitas
Gunung Merapi Level III (Siaga)
Rekomendasi BPPTKG
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya