Menuju konten utama

Indonesia Impor Beras 1,9 Juta Ton hingga Awal Juni 2024

Bapanas melaporkan pihaknya sudah mendatangkan beras impor untuk cadangan beras pemerintah sebanyak 1,9 juta ton hingga awal Juni 2024.

Indonesia Impor Beras 1,9 Juta Ton hingga Awal Juni 2024
Sejumlah buruh menurunkan beras impor asal Thailand dari kapal kargo berbendera Vietnam di Pelabuhan Malahayati, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Jumat (1/3/2024). ANTARA FOTO/Ampelsa/YU

tirto.id - Plh Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arifayani, melaporkan pihaknya sudah mendatangkan beras impor untuk cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 1,9 juta ton hingga awal Juni 2024.

Stok CBP saat ini tercatat sebesar 1,46 juta ton. Cadangan beras tersebut nantinya akan digelontorkan ke masyarakat, termasuk untuk bantuan pangan beras 10 kilogram (kg) kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

"Realisasi impor beras umum (CBP) 1,9 juta ton," ucap Arifayani saat dihubungi Tirto, Selasa (4/6/2024).

Dia juga menjelaskan, realisasi penyaluran bantuan pangan Tahap 1 saat ini mencapai 99,37 persen. Belum tercapainya hingga 100 persen karena kendala penyaluran di wilayah Papua pegunungan karena keterbatasan transportasi dan keamanan. Kemudian, Tahap 2 terealisasi sebesar 48,8 persen.

Dengan asumsi CBP saat ini, Arifayani menyampaikan, penyaluran bantuan pangan yang diperpanjang hingga Desember 2024 akan aman. Diproyeksi, hingga akhir tahun stok akhir beras pemerintah tersisa 1 juta ton.

"Kami masih menunggu risalah rapat internal, tapi simulasi kami aman dengan posisi stok saat ini," ucapnya.

"Kalau bantuan dilanjutkan 3 bulan perkiraan stok akhir 2024 sekitar 1,6 juta ton. Jika bantuan dilanjutkan 6 bulan sampai dengan Desember, stok akhir CBP 2024 sekitar 1 juta ton," imbuh Arifayani.

Sebagai informasi, pemerintah telah memutuskan bahwa program bantuan pangan beras akan berlanjut. Dalam rapat internal terbatas di Istana Negara, Senin (3/6/2024), Presiden Joko Widodo telah menyetujui pemberian bantuan beras akan dilanjutkan hingga Desember 2024.

Kabar tersebut disampaikan oleh Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi. Dia menyebut bahwa Presiden telah setuju meneruskan program bantuan pangan tersebut dan akan disalurkan kembali pada Agustus, Oktober, dan Desember tahun ini.

“Alhamdulilah, hari ini, Bapak Presiden Jokowi telah memberikan persetujuan keberlanjutan bantuan pangan beras untuk terus dikucurkan kepada 22 juta keluarga se-Indonesia, berupa beras kualitas terbaik dari Bulog 10 kilogram per keluarga per 2 bulan," kata Arief dalam keterangan pers yang diterima, Senin (3/6/2024).

Penyaluran bantuan pangan beras, menurut Arief, adalah bentuk kehadiran dan perhatian pemerintah dalam menyokong perekonomian 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

Baca juga artikel terkait IMPOR atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Anggun P Situmorang