Menuju konten utama

India akan Daratkan Pesawat Luar Angkasa di Bulan pada 6 September

India bakal jadi negara keempat di dunia yang berhasil mendarat di bulan jika misi pendaratan di bulan pada 6 september berhasil.

India akan Daratkan Pesawat Luar Angkasa di Bulan pada 6 September
Ilustrasi bulan. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/

tirto.id - Misi Chandrayaan-2 milik India bersiap untuk mendarat di bulan pada Jumat (6/9/2019). Jika pesawat tersebut berhasil mendarat di Bulan dengan baik, India akan menjadi negara keempat di dunia yang berhasil mendaratkan pesawat luar angkasa ke bulan, setelah AS, Rusia, dan Cina.

Peluncuran rencananya akan diadakan pada pukul 1:30 dan 2:30 waktu setempat, NBC News melaporkan. Pendaratan ini akan menempatkan pendaratan di wilayah kutub selatan bulan, yang mena menjadi pertama kalinya.

Indian Space Research Organization (ISRO) menyatakan pendarat Vikram akan berpisah dari pengorbit Chandrayaan-2 yang telah diluncurkan terlebih dahulu pada 22 Juli lalu dan mengelilingi bulan sejak 20 Agustus.

Pendaratan pesawat ke bulan tersebut juga akan disiarkan secara resmi oleh media India, Doordarshan National dan channel Youtube biro informasi dan pers India.

ISRO juga menyatakan bahwa baik pengorbit maupun pesawat pendarat dalam keadaan prima untuk melakukan misi.

Misi Chandrayaan-2 telah diluncurkan pada Juli lalu, hingga pada 20 Agustus berhasil emnempatkan diri di orbit bulan. Sejak itu, Space.com mewartakan, staf kontrol ISRO melakukan penyesuaian orbital untuk menempatkan pesawat ruang angkasanya di jalur kutub selatan bulan.

Komponen pengorbit yang digunakan untuk misi ini diwarisi dari misi bulan pertama India, Chandrayaan-1, yang bertugas membawa instrumen yang megidentifikasi es dan air yang terkubur dalam kawah gelap dekat kutub selatan bulan.

Pesawat luar angkasa tersebut diperlengkapi dengan delapan instrumen berbeda, seperti dua kamera, alat identifikasi regolith bulan, dan perangkat utnuk menghitung jumlah es dan air. Juga dilengkapi dengan alat yang mengukur sinar-X yang dipancarkan matahari.

Sedangkan pesawat pendarat, yang disebut Vikram, yang rencana didaratkan besok, sbelumnya telah berulang kali melewati uji coba dan perbaikan, serta pengecekan intensif.

Zona pendaratan misi dijadwalkan akan berada di antara dataran tinggi dan dua kawah di area kutub selatan bulan. Waktu yang dipilih disesuaikan dengan waktu dini harinya bulan untuk memaksimalkan data yang dapat dikumpulkan.

Hal ini karena malam hari bulan membuatnya keras dan dapat membekukan pesawat ruang angkasa selama operasi.

Pendarat Vikram akan melakukan tiga percobaan, pertama untuk mempelajari ionosfer bulan, kedua mempelajari suhu dalam permukaan bulan sedalam 10cm, dan terakhir mempelajari gempa bulan.

Vikram juga dilengkapi dengan laser retoflektor yang akan dipakai para ilmuwan untuk mengukur jarak presisi dari Bumi ke area pendaratan bulan, bahkan dapat tetap aktif selama beberapa saat setelah pendarat kehabisan energi.

Ditambah lagi, Vikram membawa alat pembajak, Pragyan seberat 27kg yang dilengkapi dengan dua instrumen yang membantu mengidentifikasi elemen di dekat lokasi pendaratan.

Misi ini menghabiskan dana sebesar 140 juta dolar AS. Chandrayaan sendiri dalam bahasa Sanskerta berarti "kerajinan bulan". Ketua badan antariksa India, K Sivan mengatakan bahwa pendaratan ini melibatkan banyak elemen teknis kompleks, dan ia menggambarkannya sebagai 15 menit yang mendebarkan, sebagaimana dikutip Aljazeera.

Misi pendahulunya, Chandrayaan-1 dirilis pada 2008, dan rencananya, pada 2022 India akan mengirim manusia ke misi luar angkasa.

Baca juga artikel terkait MISI KE BULAN atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Anggit Setiani Dayana & Yantina Debora