tirto.id - Presiden perusahaan luar angkasa komersil Space X, Gwyne Shotwell menyampaikan pemikiran soal rencana Space X menjadwalkan perjalanan misi untuk kendaraan luar angkasa Starship, pada Kongres Astronautika Internasional 2019 bulan lalu.
Pesawat Starship tersebut kini dalam proses pengembangan paralel di fasilitas SpaceX di Texas Selatan dan Florida,Techcrunch mewartakan.
Starship digadang-gadang bakal menjadi pengganti pendahulunya, baik Falcon 9 dan Falcon Heavy, dengan kapasita muatan yang lebih tinggi dan kemampuan mencapai bulan dan Mars lebih baik.
"Keinginan kami, Starship akan mengorbit dalam kurun waktu setahun ini," kata Shotwell. "Kami benar-benar ingin mendarat di bulan sebelum 2022. Kami ingin untuk [...] mengangkut kargo ke sana dan memastikan bahwa ada sumber daya untuk orang-orang yang akhirnya mendarat di Bulan pada tahun 2024."
Ia menambahkan, jika segala sesuatunya berjalan dengan baik, maka Starship akan bisa mengangkut manusia ke bulan pada tahun tersebut, karenanya, itu disebut aspirasi.
Meskipun ia menyebut bahwa ini adalah jangka waktu yang ambisius, Shotwell menekankan bahwa ini barulah aspirasi. Dalam industri luar angkasa, sebagaimana halnya dengan industri teknologi, tak jarang para pemimpin di perusahaan menetapkan jangka waktu yang tidak masuk akal untuk mendorong proyek dan kerja tim lebih giat.
CEO Space X, ELon Musk juga acapkali menetapkan jangka waktu demikian, yang tidak sesuai dengan realita lapangan.
"Jujur saja, saya suka saat orang bilang,'Kita tidak bisa melakukannya,'. Karena ini akan memotivasi 6,5 riupekerja kami untuk menyelesaikannya secara fantastis," tambahn Shotwell, sebagaimana dikutip Futurism.
Oleh sebab itu, proyek besar ini sama sekali tidak membuatnya khawatir.
Pada saat pengumuman proyek Starship, Musk mengatakan akan melakukan uji coba dalam waktu satu hingga dua bulan, dengan peluncuran roket setinggi 20 kilometer dan mendaratkannya kembali ke permukaan tanah.
Space X mendesain pesawat luar angkasa ini dapat memuat kargo dalam jumlah besar sekaligus memuat penumpang. Pesawat ini juga disebut akan dapat digunakan berulang kali.
Jika tes ini berhasil, Space X akan melanjutkan tes orbital dalam kurun waktu kurang dari satu tahun setelahnya. Kemudian tes dilanjutkan dengan uji coba penerbangan pesawat.
Jika semua uji coba tersebut berhasil, dan misi perusahaan benar-benar dijalankan, maka Space X akan mengalahkan NASA dalam misi Artemis 2024 nya,Digital Trends melansir.
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yandri Daniel Damaledo