tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi terkonsolidasi pada perdagangan pagi ini, Selasa (26/4/2022). Posisi IHSG diperkirakan masih berada pada rentang 7.101 sampai dengan 7.292.
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah pada sesi penutupan perdagangan Senin kemarin. Indeks berada di level 7.215 (-0,13 persen) dibanding penutupan perdagangan sebelumnya.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan, pergerakan IHSG dalam pekan pendek menuju libur panjang lebaran terlihat masih betah dalam area konsolidasi. Ia melihat potensi tekanan masih cukup besar dalam rentang jangka pendek.
"Sentimen dari pergerakan market global maupun regional masih turut membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang," kata William dalam risetnya, Selasa (26/4/2022)
William mengatakan, pergerakan indeks sejatinya bergerak sideways selama bulan ini memiliki peluang untuk diakhiri dengan peluang koreksi terbatas.
Di sisi lain, momentum ini dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka pendek.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Indosurya Bersinar Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya adalah:
- TLKM
- UNVR
- ASII
- ICBP
- JSMR
- AKRA
- SMRA
Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper menambahkan, ada beberapa saham layak dicermati pada perdagangan hari ini. Dia pun merekomendasikan PWON Pakuwon Jati Tbk dengan target price 565 – 580, tingkat masuk 530 – 545, dan stop loss 520.
"Mengalami koreksi namun masih bergerak dalam tren penguatan," ujarnya
Selain PWON, Dennies juga rekomendasikan saham milik TLKM Telkom Indonesia Tbk. TLKM masih menarik dicermati dengan target price 4.900 – 4.950, tingkat masuk 4.700 – 4.750, dan stop loss 4.670.
"Candlestick membentuk long white body dengan stochastic membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan," tandasnya.
Disclaimer:Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Maya Saputri